Jumat, 01 April 2016

makalah PERKEBANGAN ILMU KIMIA



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari komposisi, sifat dan perubahan materi. Ilmu Kimia merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Ilmu kimia juga terkait dengan berbagai disiplin ilmu lainnya seperti fisika, farmasi,kedokteran dan berbagai ilmu lainnya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga tak luput dari peranan kimia di dalamnya. Sebaliknya, teknologi sangat berpengaruh dalam perkembangan ilmu kimia.
Hal yang tidak kalah penting dalam mempelajari ilmu kimia adalah mengetahui sejarah perkembangan ilmu kimia. Dengan mengetahui sejarah perkembangan ilmu kimia hingga sekarang ini, kita dapat memahami setiap peristiwa yang menuntun pada perkembangan ilmu kimia. Dengan demikian, kita mampu menyadari bahwa ilmu kimia yang kita pelajari sekarang merupakan buah dari upaya selama ribuan tahun.
Namun, di zaman ini, era global yang menyeret semua individu ke arus pergerakannya, tampaknya pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang sejarah perkembangan kimia, khususnya yang berkecimpung dalam ilmu kimia dan terutama para pelajar, mengalami penurunan yang cukup signifikan. Sebagian besar masyarakat tidak lagi mempunyai pemahaman mendalam tentang perkembangan ilmu kimia. Para pelajar pun hanya memahami kulit luar dari perkembangan ilmu kimia, tanpa pernah memahami sungguh-sungguh setiap proses yang berlangsung dalam sejarah perkembangan kimia. Hal ini tentu saja sangat memprihatinkan, mengingat sejarah perkembangan ilmu kimia merupakan hal yang penting untuk dipelajari.
            Mengamati keadaan yang sangat disayangkan ini, penulis merasa tertarik untuk mengulas tentang perkembangan ilmu kimia yang sangat penting ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, penulis menyusun suatu karya ilmiah dengan judul “PERKEMBANGAN ILMU KIMIA”.

B.     Rumusan Masalah
Permasalahan dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
“Bagaimana perkembangan ilmu kimia?”



  




BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Ilmu Kimia
Kimia berasal dari bahasa Arab كيمياء  “Seni transformasi” dan bahasa Yunani Khemeia “Alkimia” adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari- hari.
Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik.  Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya antara atom.
Kimia sering disebut sebagai “ilmu pusat” karena menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika dan geologi. Koneksi ini timbul melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Ilmu kimia membahas semua materi tentang :
1.      Susunannya dan strukturnya
2.      Sifat
3.      Perubahannya
4.      Energi yang menyertai perubahannya
Misalkan kita membahas “air”. Maka secara sederhana yang dipelajari oleh ilmu kimia tentang air adalah mengenai :
1.      Bagaimana atom-atom hidrogen dan oksigen tersusun dalam sebuah molekul air dengan membentuk struktur molekul.
2.      Bagaimana sifat- sifat air dihubungkan dengan susunan dan struktur tadi.
3.      Perubahan apa yang terjadi pada air (erat kaitannya dengan reaksi kimia)
4.      Seberapa besar energi yang dihasilkan atau diserap pada perubahan tersebut.

            Sejarah patut untuk dikenang dan digunakan sebagai pengetahuan penting bagi perkembangan suatu zaman atau kaum. Sedang kimia merupakan suatu bagian penting bagi kehidupan manusia yang juga merupakan proses rekayasa yang membantu percepatan perkembangan teknologi dan membantu terbentuknya semua obat-obatan untuk kesehatan manusia.
            Sehingga sejarah kimia menjadi penting untuk diketahui terutama oleh mereka yang bergelut dibidang ilmu kimia. Berikut adalah beberapa peristiwa penting yang dapat anda ketahui mengenai sejarah keilmuan kimia.
            Ilmuan mesir adalah orang pertama yang diyakini sebagai tonggak sejarah penerapan ilmu kimia di dunia yakni pada tahun 3200 sebelum masehi (SM). Ketika itu para ilmuan di mesir berhasil memproduksi tembaga dari bijih dengan bantuan api dan bara dari kayu. Begitupn dengan kaca yang ditemukan oleh orang mesir pada tahun 3000 SM.
            Pada 425 SM, teori atom pertama disampaikan oleh Democritus dari yunani. Dimana teori atom adalah teori utama dalam pembentukan senyawa kimia dan golongannya. Tahun 300 SM, menjadi sejarah pertama dalam perkembangan kimia yang mana seorang kimiawan filsuf –unsur pembentuk. Diketahui sekitar 4-100 elemen unsur ditemukan di yunani dan 5 elemen di cina.
            Dan pada tahun 180 SM, percobaan alchemistry pertama dipublikasikan di Mesir. Dimana sekitar 600 tahun kemudian ilmu ini tersebar hingga ke dunia arab. Pada tahun 900 Masehi (M), Cina berhasil menemukan bubuk mesiu. Mesiu adalah bahan dasar dari pembuatan senjata api tradisional bahkan hingga sekarang masih sering digunakan. Dimana pada waktu itu banyak ilmuan yang belajarke cina mengenai ilmu mesiu termasuk dari para ilmuan arab.
            Pada tahun 1661M, Robert Boyle menentang teori klasik menenai atom dan mengungkapkan teori baru yang disebt elemen. Pada tahun 1766M, Henry Cavendish menemukan hidrogen. Dan tahun 1782M Karl Sheele berhasil mengidentifikasi oksigen, dengan menyebutnya sebagai "roh api". Hal ini karena proses pembakaran pasti menggunakan oksigen. Atau dengan katalain bahwa tanpa oksigen akan mustahil terjadi proses pembakaran. Dan Joseph Priestley melakukan penemuan yang sama secara independen dua tahun kemudian.
            Peristiwa penting dalam sejarah kimia lainnya adalah pada tahun 1782M, seorang ilmuan bernama Antoine L. Lavoisier mengungkapkan bahwa materi tidak diciptakan atau tidak dihancurkan dalam reaksi kimia. Teori ini selanjutnya dikenal dengan teori kekekalan massa/kekekalan energy.
            Selanjutnya, pada tahun 1783M Antoine L. Lavoisier berhasil membuktikan bahwa oksigen dan hidrogen jika dibakar bersama dapat mengasilkan air. Dan pada tahun 1799M Joseph L. Proust menunjukkan bahwa unsur-unsur selalu menggabungkan dalam proporsi konstan pada massa mereka (hukum proporsi konstan).
            Pada tahun 1803M John Dalton mengusulkan model atomnya. Teori ini masih digunakan pada mereka yang menggeluti bidang keilmuan kimia.  Pada tahun 1807M Humphry Davy melakukan percobaan pemisahan elektrolisis pertama, yakni garam yang menjadi kalsium dan natrium.
            Pada tahun 1828M Friedrich Wöhler sintesa resin organik dari reaktan anorganik.
Pada tahun 1860M Robert W. Bunsen dan Gustav R. Kirchhoff menemukan elemen pertama (cesium) dengan menggunakan spektroskopi.
            Tahun 1871M menjadi tahun paling sejarah pada ilmu kimia dimana Dimitrij Mendel dan Lothar Meyer berhasil membuat dan mempublikasikan tabel periodik dari unsur-unsur.  Selanjutnya tahun 1884M Svante Arrhenius muncul dengan teori disosiasi elektrolit. Dan 25 tahun kemudian Sven Peter Srensen memperkenalkan skala pH pada dunia yang merupakan hal penting dalam perkembangan pengetahuan larutan kimia.
            Masa modern sejarah kimia dimulai tahun 1920 dimana struktur kristal mulai diselidiki dengan menggunakan X-ray. Pada tahun 1937M Emilio Sergré membuat sintesa dari unsur pertama buatan manusia yang dikenal dengan technecium. Dan pada tahun 1939 Linus Pauling C. memperkenalkan teori modern ikatan organik.

C.    Cabang-cabang Ilmu Kimia
 Beberapa cabang ilmu kimia di antaranya sebagai berikut:
1.      Kimia analitik, yakni ilmu kimia yang mempelajari cara menganalisis suatu zat baik komposisi maupun strukturnya
2.      Kimia organik, yakni ilmu kimia yang mempelajari struktur, sifat, proses dan reaksi senyawa organic
3.      Kimia anorganik, yaitu ilmu kimia yang mempelajari tentang sifat dan reaksi senyawa anorganik
4.      Kimia inti, yaitu ilmu kimia yang mempelajari tentang bagaimana proses terjadinya reaksi inti
5.      Kimia teori, yaitu ilmu kimia yang mengkaji kimia dari aspek teori dengan dukungan ilmu matematika dan fisika.
6.      Kimia fisik, yaitu ilmu kimia yang mempelajari sifat-sifat fisik pada proses kimia.
7.      Biokimia, yaitu ilmu kimia yang mempelajari sifat, proses dan aktivitas kimiawi dalam sel hidup (organisme)
8.      Kimia pangan, adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari proses-proses, penggunaan dan pengaruh bahan-bahan kimia terhadap pangan serta interaksi bilogis dan non-biologis pada makanan.
9.      Nanokimia, yaitu ilmu kimia yang mempelajari pengaruh molekul-molekul organik yang terlibat dalam aktivitas sel
10.  Neurokimia, yaitu ilmu kimia yang mempelajari tentang molekul-molekul organik yang terdapat pada aktivitas sel saraf. Dari asal katanya Neurokimia dapat berarti kimia saraf/neuron.
11.  Bioremediasi, yaitu ilmu yang mempelajari manfaat mikroorganisme dalam mencegah polusi lingkungan.
12.  Kimia Pertanian, yaitu ilmu yang mempelajari manfaat dan dampak penggunaan bahan-bahan kimia dalam bidang pertanian.
13.  Kimia Flavor, yaitu ilmu kimia yang mempelajari pembuatan perisa (penyedap makanan) dengan menggunakan bahan kimia.
14.  Kimia Hijau (Green Chemistry), adalah suatu kajian ilmu kimia yang mempelajari bagaimana cara memperkecil (normalisasi) penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya.
15.  Kimia matematika, adalah ilmu kimia yang mempelajari gejala-gejala kimia dengan menggunakan fungsi-fungsi matematis (aplikasi fungsi matematika pada gejala-gejala kimia).
16.  Stoikiometri, yaitu ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif zat dengan reaksi-reaksinya.
17.  Kimia Permukaan, yaitu ilmu yang mempelajari reaksi-reaksi kimia yang terjadi di permukaan.
18.  Kimia Sintesis, yaitu ilmu yang mempelajari cara memperoleh produk-produk kimia dengan menggunakan reaksi kimia.
19.  Sonokimia, yaitu ilmu yang mempelajari penggunaan gelombang suara dalam proses kimia.
20.  Kimia Organik Fisik, yaitu ilmu yang mempelajari kimia organik ditinjau dari proses fisika.
21.  Farmakologi, yaitu ilmu kimia yang mempelajari tentang obat-obatan (farmasi)
22.  Imunokimia, yaitu ilmu kimia yang mempelajari aktivitas kimiawi pada sistem kekebalan tubuh.
23.  Fitokimia, yakni ilmu kimia yang mempelajari zat-zat kimia yang terdapat pada tumbuhan
24.  Geokimia, yakni ilmu kimia yang mempelajari struktur bumi berdasarkan unsur-unsur kimia yang terkandung pada bumi.
25.  Termokimia, yaitu ilmu kimia yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara panas dan reaksi kimia, juga hubungan antara panas dan perubahan fisika yang dilihat dari segi termodinamika kimia.

D.    Manfaat Ilmu Kimia Dalam Kehidupan Sehari- Hari
Ilmu kimia yang berhubungan erat dengan semua indera manusia, yaitu penglihatan. Pendengaran, perasaan, dan penciuman. Selain itu, ilmu kimia merupakan batu loncatan ke ilmu lain. Ilmu kimia dasar  menolong seseorang untuk mempelajari bidang- bidang ilmu lainnya.
Seseorang tidak akan dapat menjelaskan konsep fisika tentang gaya magnet atau arus listrik tanpa mengerti ilmu kimia tentang atom. Pelajaran biologi tentang fotosintesis akan lebih banyak berarti bila pengetahuan tentang reaksi dasar kimia dilibatkan. Banyak contoh dari bidang kimia dapat diberikan, yang menekankan kegunaan ilmu kimia. Namun, disamping aplikasi ini, konsep-konsep ilmu kimia dapat juga digunakan dalam kehidupan sehari- hari.
Bahan kimia sering ditakuti oleh sebagian orang yang mungkin tidak mengerti kimia. Sebenarnya bahan kimia meliputi semua benda yang terdapat dalam kehidupan sehari- hari setiap benda di sekeliling kita, bahkan tubuh kita sendiri atas bahan- bahan kimia.
Batuan, besi, emas, kapas, gula, garam, semuanya adalah contoh bahan kimia yang telah berabad-abad sangat besar peranannya terhadap kehidupan manusia. Bahan- bahan tersebut dapat digunakan untuk membangun rumah, membuat pakaian dan merupakan bahan makanan.
Saat ini perkembangan ilmu kimia sangat pesat dan telah memberikan andil yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Ilmu kimia telah menghantarkan produk-produk baru yang sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Dalam kehidupan sehari- hari banyak produk yang telah kita pergunakan seperti sabun, deterjen, pasta gigi, dan kosmetik. Penggunaan polimer pengganti untuk kebutuhan industri dan peralatan rumah tangga dari penggunaan bahan baku logam telah beralih menjadi bahan baku plastik polivynil clorida (PVC).  Kebutuhan makanan juga menjadi bagian yang banyak dikembangkan dari kemasan, makanan olahan sampai dengan pengawetan.
Luasnya areal ilmu kimia, sehingga keterkaitan antara satu bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya menjadi sangat erat. Peran ilmu kimia untuk membantu pengembangan ilmu lainnya seperti pada bidang geologi, sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi dan teknik analisisnya dari berbagai material bumi dan teknik analisisnya telah mempermudah geologi dalam mempelajari kandungan material bumi : logam maupun minyak bumi.
Pada bidang pertanian, analisis kimia mampu memberikan informasi tentang kandungan tanah yang terkait dengan kesuburan tanah, dengan data tersebut para petani dapat menetapkan tumbuhan/ tanaman yang tepat kekurangan zat- zat yang dibutuhkan tanaman dapat dipenuhi dengan pupuk buatan, demikian pula dengan serangan hama dan penyakit dapat menggunakan pestisida dan insektisida. Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia cukup memberikan kontribusi, dengan diketemukannya jalur perombakkan makanan seperti karbohidrat, protein dan lipid.  Hal ini mempermudah para ahli bidang kesehatan untuk mendiagnosa berbagai penyakit interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya penemuan obat- obatan.
Ilmu kimia berperan besar terhadap kesejahteraan umat manusia. Hampir semua produksi industri untuk keperluan hidup sehari- hari umat manusia menggunakan bahan kimia dalam proses produksi. Hampir tidak ada barang keperluan sehari- hari yang dikonsumsi tanpa peranan bahan kimia dalam pengolahannya. Semakin banyak barang yang kita gunakan, semakin banyak bahan kimia yang terlibat dalam proses pembuatannya. Peran ilmu kimia dalam bidang lingkungan hidup sangat besar. Isu pemanasan global, pencemaran udara, air dan tanah telah memicu pengembangan green chemistry yang berorientasi pada proses dan penggunaan bahan yang ramah lingkungan. Konsep pengelolaan lingkungan telah bergeser dari perlindungan lingkungan terhadap limbah menjadi usaha rekayasa proses produksi yang tidak menghasilkan limbah.


BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari- hari.
Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan tujuan menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik.
Ilmu kimia sering disebut ilmu pusat karena menghubungkan berbagai ilmu lain seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi,  biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi.
Saat ini perkembangan ilmu kimia sangat pesat dan telah memberikan andil yang sangat besar dalam kehidupan manusia ilmu kimia telah menghantarkan produk – produk baru yang sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.

B.     Saran- Saran
Melalui makalah ini penulis memberikan saran kepada pembaca makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.      Bahan untuk lebih mengetahui dan memperluas pengetahuan mengenai pengertian serta manfaat ilmu kimia bagi kehidupan sehari- hari.
2.      Penulisan makalah ini masih perlu dilakukan perbaikan secara akurat agar hasilnya lebih sempurna, maka kami meminta saran dan kritik yang sifatnya membangun guna lebih sempurnanya makalah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar