Sabtu, 02 April 2016

LAPORAN HASIL WAWANCARA PETERNAK KAMBING



LAPORAN HASIL WAWANCARA
PETERNAK KAMBING




Disusun Oleh :

        


SMP NEGERI 1 WEDUNG
TAHUN PELAJARAN 2015/2016


HALAMAN PENGESAHAN



Laporan ini disahkan pada hari              :

Tanggal                                               :



Mengetahui :

  Guru Pembimbing                                                                    Wali Kelas VIII - B


 Sugeng Heriyanto,                                                           ……………………
                                                       



Kepala SMPN 1 Wedung



Arief Munarto. MPd
NIP. 19700829 199703 1 005












MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

*       Optimis dalam hidup dan pekerjaan
*       Buku adalah gudang ilmu
*       Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan
*       Hidup bukan hanya teori tapi perjuangan yang tak pernah henti
*       Bahagiakanlah dirimu sendiri sebelum membahadigakan orang lain
*       Orang yang pandai adalah orang yang bisa menghargai waktu
*       Burung lebih awal bangunnya akan mendapat cacing yang lebih banyak
*       Jangan bekerja lebih keras tetapi bekerja lebih cerdas

PERSEMBAHAN

*       Puji syukur kepada Tuhan YME atas segala rakhmat dan hidayahnya yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran untuk ku dalam mengerjakan laporan hasil wawancara ini.
*       Kedua orang tua
*       Bapak/Ibu guru SMP Negeri 1 Wedung
*       Teman-teman senasib dan seperjuangan
*       Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha bijaksana yang telah memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-Nya. Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW yang membimbing umat nya degan suri tauladan-Nya yang baik.
  Dalam menyelesaikan laporan ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak,jadi pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya pada semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung terutama pada guru pembimbing yang telah banyak membimbing kami.

Penulis telah berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan laporan ini.jika masih terdapat kekurangan penulisan ataupun penyusunan kata-kata penulis mohon kritik dan sarannya yang bersifat membangun, agar tugas kedepannya lebih baik dari yang sekarang ini.

 Saya menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna untuk menjadi lebih sempurna lagi saya membutuhkan kritik dan saran dari pihak lain untuk membagikannya kepada saya demi memperbaiki kekurangan pada laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaaat bagi anda semua.
Terimakasih.




Wedung ,     September  2015

Penyusun












DAFTAR ISI

  Halaman Judul ……………………………………………………………………..
Halaman Pengesahan  ………………………………………………………………
Motto dan Persembahan ……………………………………………………………
Kata Pengantar………………………………………………………. …………….
Daftar Isi....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II HASIL WAWANCARA
A.    Identitas Nara Sumber ……………………………………………………
B.     Waktu dan Tempat Pelaksanaan ….. …………………………………….....
C.     Laporan Hasil Wawancara ……………………………….………………
D.    Hasil Wawancara ……………………………………………………………

BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ……………………………………………………………….
B.     Saran ……………………………….……………………………………..
Daftar pustaka …………………………………………………………………….


i
ii
iii
iv
v
1

2
2
2
3


4
4
5









BAB I

PENDAHULUAN

 

            Di Indonesia, kambing telah lama dipelihara di pedesaan. Akan tetapi peranan kambing sampai saat ini belum banyak berarti, baik sebagai sumber daging maupun sumber air susu. Hal ini terjadi karena usaha peternakan kambing masih sederhana dengan jumlah pemilikan sedikit dan masih merupakan usaha sampingan dan sebagai tabungan. Sebenarnya ternak kambing mempunyai potensi cukup besar untuk berkembang, karena termasuk ternak yang mempunyai adaptasi cukup tinggi, disamping modal yang diperlukan relatif sedikit.
            Pengembangan peternakan berkaitan dengan peningkatan pendapatan. Pendapatan yang meningkat dari suatu usaha peternakan akan memberikan motivasi untuk berusaha lebih baik. Sukses dan gagalnya suatu usaha peternakan sangat dipengaruhi oleh kemampuan ternaknya berproduksi dan harga input produksi serta output yang dihasilkan. Keadaan tersebut erat kaitannya dengan kemampuan peternak dalam mengelola usahanya dan tingkat keuntungan maksimum yang dicapainya. Peternak dengan jumlah ternak pemilikan yang banyak, mempunyai kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Jumlah pemilikan ternak yang lebih banyak umumnya akan lebih efisien dalam hal tenaga kerja dan biaya produksi.
            Populasi kambing di Indonesia cukup tinggi tetapi data mengenai bangsa kambing perah di Indonesia tidak ada, karena data tersebut masih secara umum dan tidak dikelompokkan menurut tipe kambing perah maupun kambing potong. Pengembangan produksi susu merupakan upaya yang bertujuan meningkatkan dan memanfaatkan potensi yang ada di dalam negeri sehingga terjadi peningkatan produksi susu. Peningkatan produksi susu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, mengurangi impor dan sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan.
            Jumlah penduduk Indonesia yang besar sangat potensial bagi permintaan produk peternakan. Menurut pangsanya pada tahun 2001, konsumsi produk peternakan dalam memenuhi kebutuhan protein hewani masing-masing adalah daging sebesar 5,11 kg/kapita/tahun, telur sebesar 3,47 kg/kapita/tahun dan susu sebesar 6,46 kg/kapita/tahun. Perkembangan konsumsi susu dalam lima tahun terakhir menunjukkan peningkatan dengan pertumbuhan rata-rata 7,9 % per tahun. Peningkatan konsumsi susu dari tahun ke tahun merupakan peluang bagi pengembangan ternak penghasil susu (diolah dari Deptan, 2001).






BAB II
HASIL WAWANCARA


A.    Identitas Nara Sumber
Nama Lengkap     : Bpk. Soku                        
Umur                    : 49 Tahun
Agama                  : Islam
Tempat Tinggal   : Bungo RT 04 RW 05 Wedung
Profesi                  : Peternak kambing
                       
B.     Waktu dan Tempat Pelaksana                                
Tempat              : Rumah Bapak Soku
Tanggal             : Jum’at, 4 September 2015
Pukul                 : 14.00 WIB

C.    Laporan Hasil Wawancara
Narasumber       : Bpk. Sunarlan
Pewawancara   : Rida Rifmawati
Juru Tulis           : Nur Amelia

Pewawancara
:
“ Asslamu’alaikum.”
Narasumber
:
“ Walaikum salam.”
Pewawancara
:
“ Siang pak.”
Narasumber
:
“ Siang nak.”
Pewawancara
:
“ Apa kabarnya, pak.”
Narasumber
:
“ Alhamdulillah baik, nak”
Pewawancara
:
“ perkenalkan pak nama saya Rida, nama bapak siapa?”
Narasumber
:
“ Nama bapak Suko.”
Pewawancara
:
“ Oo…… namanya pak Suko.”
Narasumber
:
“ Iya nak”
Pewawancara
:
“ Apa boleh saya mewawancarai pak Suko.”
Narasumber
:
“ Tentu saja boleh nak Rida, kok tiba-tiba nak Rida mau mewawancarai bapak?”
Pewawancara
:
“ Karena saya ditugasi guru Bahasa Indonesia saya yang bernama Soegeng Hariyanto.”
Narasumber
:
“Oo…. Gitu ya…”
Pewawancara
:
“ Iya pak.”
Narasumber
:
“ Cepatlah wawancaranya dimulai agar nak Rida bisa menyelesaikan tugasnya “
Pewawancara
:
“ Sejak kapan Pak Suko memelihara kambing “
Narasumber
:
“ Sejak tahun 2005an.”
Pewawancara
:
“ Oo… sudah lama tho pak.”
Narasumber
:
“ Iya nak.”
Pewawancara
:
“ Berapa kali bapak memberi pakan kambingnya “
Narasumber
:
“ 2 kali sehari kadang – kadang 3 kali sehari nak.”
Pewawancara
:
“ Oo… gitu ya pak.”
Narasumber
:
“ Iya nak.”
Pewawancara
:
“ Ada berapa kambing bapak “
Narasumber
:
“ Sekitar 5 – 11 ekor  nak!”
Pewawancara
:
“ Banyak ya pak.”
Narasumber
:
“ Iya nak.”
Pewawancara
:
“ Seandainya kambing bapak dijual, Bapak mau kasih harga berapa ?”
Narasumber
:
“ Saya kasih harga antara Rp. 700.000,- ke atas.”
Pewawancara
:
“ Untungnya banyak to pak?”
Narasumber
:
“ Ooo… tidak to nak.”
Pewawancara
:
“ Udah sampai disini saja ya pak.”
Narasumber
:
“ Iya nak.”
Pewawancara
:
“ Saya doakan Pak Soku semakin sukses dalm beternak kambing.”
Narasumber
:
“ Aminnnn…..”
Pewawancara
:
“ Atas pengetahuan tadi saya ucapkan terimakasih, Wassalamu’alikum.”
Narasumber
:
“ Sama – sama nak, Walaikum salam.”


D.    Hasil Wawancara
Bahwa dalam berbisnis ternak kambing, sebenarnya tidak sesulit yang kita anggap selama ini, dan hanya memerlukan tehnik beternak yang baik saja dengan melakukan berbagai macam kriteria, yang antara lain terdiri dari: Niat/ dan kemauan yang paling utama, dan langkah selanjutnya yaitu merawat ternak kambing dengan seefisien mungkin untuk menghindari terjadinya gejala2 yang tidak diinginkan dalam beternak kambing. Selain itu, diperlukan kerja keras yang kuat dari para peternak dalam mengelola usaha ternaknya, agar dapat memperoleh hasil yang maksimum, juga dibutuhkan pengetahuan yang luas dalam memasarkan harga kambingnya, sebab kalau para peternak tidak mengetahui bagimana untuk membuat agar harga kambingnya terjual dengan harga mahal,maka peternak tidak bisa mendapatkan nilai tambah dari hasil produksi ternaknya. Oleh karena itulah, pengetahuan serta kreatifitas sangat diperlukan dalam berbisnis ternak kambing.

BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan
Usaha peternakan, khususnya ternak kambing tidak lagi sekedar  sebagai usaha sampingan, hobi ataupun tabungan, tetapi lebih sebagai usaha pokok yang dapat diandalkan sebagai sumber pendapatan utama keluarga. Petani harus berpikir rasional untuk mengelola kelembagaan kelompoknya, teknis budidayanya, permodalan dan mampu menganalisa secara finansial usaha yang digelutinya. Untuk itu petani perlu mencatat semua kebutuhan sarana produksi seperti biaya pengadaan bibit, pengadaan pakan, tenaga kerja yang telah dikeluarkan maupun hasil yang diperoleh.

Usaha ternak kambing merupakan salah satu usaha yang cukup menjanjikan, disamping perawatannya cukup mudah, ternak kambing juga memiliki potensi sebagai komponen usaha tani yang penting diberbagai agro ekosistem. Ternak kambing memiliki kapasitas adaptasi yang relatif lebih baik dibandingkan dengan beberapa etnis ternak ruminansia lain, seperti sapi, kerbau dan domba. Dengan karakter yang mampu bertahan pada kondisi marjinal, ternak ini sering menjadi pilihan utama diberbagai komunitas petani, sehingga berkembang sentra-sentra produksi kambing yang menyebar diberbagai agriekosistem. Namun demikian, pengelolaan ternak kambing dalam usaha tani sebagian besar masih dilakukan secara sambilan atau sebagai tabungan, walaupun secara finansial komoditas ini memiliki peran yang penting dalam perekonomian rumah tangga petani.

B.     Kritik Dan Saran
Penulis menyadari laporan hasil wawancara  ini mungkin masih jauh dengan kata sempurna. Akan tetapi bukan berarti laporan ini tidak berguna. Besar harapan yang terpendam dalam hati semoga laporan ini dapat memberikan sumbangsih pada suatu saat terhadap laporan dengan tema yang sama. Dan dapat menjadi referensi bagi pembaca serta menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.kemudian mari kita banyak mempelajari semaksimal mungkin mengenai PETERNAKAN KAMBING dan mengaplikasikanya dalam peternakan didaerah maupun negara kita agar tercipta peternakan yang efesien dan optimal







DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar