Sabtu, 02 April 2016

MAKALAH HIDROLISIS



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
            Masalah Garam telah lama dikenal dan digunakan oleh masyarakat luas. Garam di dalam kimia Di dalam kehidupan sehari-hari, garam dikenal sebagai bumbu masak yang memberi rasa asin pada masakan. Sementara itu, di dalam konsep kimia, garam merupakan senyawa ion yang terbentuk dari penggabungan ion negatif sisa asam dengan ion positif sisa basa. Karena merupakan gabungan dari ion-ion sisa asam dan sisa basa, maka garam umumnya berbentuk larutan. Dalam konsep kimia, dikenal tiga jenis garam yaitu: 1. Garam yang bersifat netral, berasal dari asam kuat dan basa kuat. 2. Garam yang bersifat asam, berasal dari asam kuat dan basa lemah. 3. Garam yang bersifat basa, berasal dari asam lemah dan basa kuat. Selain itu, juga terdapat garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. Hidrolisis garam Berdasarkan reaksi hidrolisis, yaitu reaksi zat dengan air, garam-garam bila direaksikan dengan air akan menghasilkan beberapa zat. Hidrolisis garam yang bersifat asam akan menghasilkan ion H3O+ yang bersifat asam. Sementara hidrolisis garam yang bersifat basa akan menghasilkan ion OH- yang bersifat basa. Hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun. Garam dapur yang telah banyak dikenal juga merupakan senyawa ion dengan rumus kimia NaCl. Bentuk padat garam ini diperoleh melalui proses kristalisasi. Garam ini berasal dari asam kuat HCl dan basa kuat NaOH, sehingga termasuk garam netral. Karena hidrolisis garam netral tidak menghasilkan zat apapun, maka garam ini (NaCl) bisa dikonsumsi karena tidak mengubah keseimbangan asam basa di dalam tubuh.

1.2 Rumusan Masalahs
  • Apa Pengertian Hidrolisis..?
  • Bagaimana Garam dari Asam Kuat dan Basa Kuat
  • Bagaimana Garam dari Asam Kuat dan Basa Lemah
  • Bagaimana Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat
  • Bagaimana Garam dari Asam Lemah dan Basa Lemah

1.3 Tujuan
  • memahami pengertian garam yang mengalami hidrolisis
  • menentukan ciri-ciri garam yang dapat terhidrolisis
  • menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam dan basah kuat
  • menetunkan pH larutan garam yang berasal dari asan kuat dan basah lemah
  • menetukan pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan asam kuat
  • menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam dan basah lemah

BAB II
PEMBAHASAN


Pengertian Hidrolisis
            Hidrolisis berasal dari kata hidro yaitu air dan lisis berarti penguraian, berarti hidrolisis garam adalah penguraian garam oleh air yang menghasilkan asam dan basanya kembali.

1. GARAM DARI ASAM KUAT DAN BASA KUAT
            Larutan garam ini bersifat NETRAL. Sebagai contoh, reaksi netralisasi antara NaOH dan HCl menghasilkan garam NaCl. Didalam air, NaCl terionisasi sempurna menghasilkan ion Na+ dan Cl-.
NaOH (aq) +  Hcl (aq) → NaCl (aq) + H2O (l)
basa                asam                netral
kuat                kuat
NaCl (aq) →  Na+ (aq) + Cl- (aq)
ion Na+ berasal dari basa kuat dan ion Cl- juga berasal dari asam kuat, jadi kedua ion tersebut merupakan asam dan basa Bronsted-Lowry lemah sehinga keduanya tidak bereaksi dalam air (tidak terhidrolisis). Oleh karena itu larutan bersifat netral atau pH = 7.

2. GARAM DARI ASAM KUAT DAN BASA LEMAH
● Konsep
            Larutan garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah ini bersifat ASAM. Sebagai contoh adalah NH4Cl, garam ini terbentuk dari hasil reaksi netralisasi antara NH3 dan HCl dan didalam air terionisasi sempurna menghasilkan ion NH4+ dan Cl-
NH3 (aq) +  HCl (aq) → NH4Cl (aq)
basa lemah    asam kuat       asam
NH4Cl (aq) →  NH4+ (aq) + Cl- (aq)
ion Cl- berasal dari asam kuat, merupakan Bronsted-Lowry lemah sehingga tidak bereaksi dengan air (tidak mampu menarik ion H+), sedangkan ion NH4+ berasal dari basa lemah, jadi merupakan asam Bronsted-Lowry kuat sehingga dapat bereaksi dengan air (terhidrolisis) atau memberikan ion H+ kepada air.
NH4+ (aq) + H2O (l) ↔ NH3 (aq) + H3O+ (l)
karena ion NH4+ dapat memberikan dapat memberikan ion H+ kepada air maka larutan menjadi bersifat ASAM dan diketahui harga Ka (konstanta ionisasi asam) dari kesetimbangan diatas adalah 5,6 x 10-10.


Penentuan pH
untuk memahami penentuan pH garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah, perhatikan contoh berikut ;
jika diketahui 0,1 M NaCH3COO dan Ka CH3COO = 1,8 x 10-5, maka di dalam air garam  NaCH3COO terionisasi sempurna dengan persamaan reaksi berikut,
NaCH3COO  (aq) → Na+ (aq) +  CH3COO- (aq)
karena koefisian  NaCH3COO dan CH3COO- sama, maka [CH3COO- ] = [ NaCH3COO] = 0,1 M
ion CH3COO- mengalami hidrolisis sebagai berikut,
CH3COO- (aq) + H20 (l) ↔ CH3COOH- (aq) + OH (aq)
persamaan hidrolisisnya adalah sebagai berikut,
Kh = [ CH3COOH][OH-] / [CH3COO-]

3. ASAM LEMAH DAN BASA KUAT
Konsep
Larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat ini bersifat BASA sebagai contoh adalah NaCH3COO, garam ini terbentuk dari hasil reaksi netralisasi antara NaOH dan CH3COOH dan didalam air terionisasi sempurna menghasilkan ion Na+ dan CH3COO-.
NaOH (aq) + CH3COOH (aq) → NaCH3COO (aq) + H20 (l)
CH3COOH (aq) → Na+ (aq) + CH3COO- (aq)
ion CH3COO- berasal dari asam lemah, jadi merupakan basa Bronsted-Lowry kuat sehingga dapat bereaksi dengan air (terhidrolisis) atau menarik ion H+, sedangakan ion Na+ berasal dari basa kuat, jadi merupakan asam Bronsted-LOwry lemah sehingga tidak dapat bereaksi dengan air (tidak dapat memberikan ion H+).
CH3COO- (aq) + H20 (l) ↔  CH3COOH (aq) + OH- (aq)
karena ion CH3COO- dapat menarik/menerima ion H+ dari air dan membentuk ion OH- maka larutan menjadi bersifat BASA dan diketahui harga Kb (konstanta ionisasi basa) dari kesetimbangan diatas adalah 5,6 x 10 -10.

Penentuan pH
untuk memahami penentuan pH garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, perhatikan contoh berikut,
jika diketahui 0,1 M NaCH3COO dan Ka CH3COO = 1,8 x 10 -5, maka
didalam air garam NaCH3COO terionisasi sempurna dengan persamaan reaksi berikut,
NaCH3COO (aq) Na+ (aq) + CH3COO- (aq)
karena koefisien NaCH3COO dan CH3COO- sama, maka [CH3COO-]=[ NaCH3C00]=0,1M,
CH3COO- (aq) + H2O (l) ↔ CH3COOH (aq) + OH (aq)
persamaan tetapan hidrolisisnya adalah sebagai berikut ;
Kh = [CH3COOH][OH-]/[CH3COO-]

4. ASAM LEMAH DAN BASA LEMAH
Konsep
Larutan garam yang berasal dari asam lemah ini dapat bersifat ASAM, BASA, atau NETRAL. Ini bergantung pada kekuatan relatif asam atau basa dari garam yang terbentuk.
Untuk jenis garam ini baik kation maupun anion dapat bereaksi dalam air (terhidrolisis) maka garam ini dapat dikatakan dapat mengalami hidrolisis total. Sebagai contoh : garam NH4CH3COO. Dalam air garam ini terionisasi sempurna menjadi ion NH4+ dan CH3COO-. Baik ion NH4+ maupun ion CH3COO- berasal dari basa lemah dan asam lemah sehingga kedua ion tersebut berturut-turut sebagai asam dan basa Bronsted-Lowry yang kuat dan keduanya terhidrolisis.
NH4CH3COO (aq) → H4+ (aq) + CH3COO- (aq)
NH4+ (aq) + H2 (l) ↔ NH3 (aq) + H3+ (aq)
CH3COO- (aq) + H20 (l) ↔ CH3COOH (aq) + OH- (aq)
sifat larutan garam ini bergantung pada kekuatan relatif asam dan basa yang bersangkutan, jika Ka < Kb, maka anion (CH3COO-) akan terhidrolisis lebih banyak dan larutan akan bersifat basa ; jika Ka > Kb, maka kation (NH4+) yang terhidrolisis lebih banyak dan larutan bersifat asam. Sedangkan jika Ka = Kb, maka larutan akan bersifat netral.

Penentuan pH
untuk dapat menentukan pH larutan garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah, secara kuantitatif sukar dikaitkan dengan harga Ka dan Kb maupun dengan konsentrasi garamnya. pH yang tepat hanya dapat ditentukan dengan cara pengukuran.
Namun pH larutan garam ini dapat diperkirakan dengan menggunakan rumus
[H+] = Kw.Ka ; Kh  =   Kw
Kb                    Ka.Kb

Hidrolisis Garam dalam Kehidupan Sehari-Hari
Agar tanaman tumbuh dengan baik, maka pH tanaman harus dijagam pH tanah di daerah pertanian harus disesuaikan dengan pH tanamannya. Oleh karena itu diperlukan pupuk yang dapat menjaga pH tanah agar tidak terlalu asam atau basa. Biasanya para petani menggunakan pelet padat (NH 4 ) 2 SO 4 untuk menurunkan pH tanah. Garam (NH 4 ) 2 SO 4 bersifat asam, ion NH 4 + akan terhidrolisis dalam tanah membentuk NH 3 dan H + yang bersifat asam.

Kita juga sering memakai bayclin atau sunklin untuk memutihkan pakaian kita. Produk ini mengandung kira-kira 5 % NaOCl yang sangat reaktif sehingga dapat menghancurkan pewarna, sehingga pakaian menjadi putih kembali. Garam ini terbentuk dari asam lemah HOCl dengan basa kuat NaOH. Ion OCl - terhidrolisis menjadi HOCl dan OH -, sehingga garam NaOCl bersifat basa.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Dari rangkaian pembuatan makalah, kami dapat mengambil kesimpulan dan pembelajaran ini dimana Beberapa jenis garam berdasarkan komponen asam basa pembentuknya
asam pembentuk
basa pembentuk
sifat larutan
contoh
kuat
kuat
netral
NaCl; K2SO4
kuat
lemah
asam
NH4Cl; Al2(SO4)3
lemah
kuat
basa
CH3COONa; Na2CO3
lemah
lemah
bergantung Ka & Kb
CH3COONH4

3.2 Saran
            Dalam pembelajaran larutan khususnya “ Hidrolisis Garam ” penambahan karena dalam mengkaji materi tersebut banyak ditemukan kendala-kendala terutama. Untuk itu saran dari kelompok lain dalam pemaparan hasil diskusi nanti membutuhkan pemahaman yang mendalam dari masing-masing kelompok. Agar dapat menambah wawasan dalam mempelajari kimia khususnya “ Hidrolisis Garam ”


















SOAL
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E di depan jawaban yang tepat!

1.      Dari beberapa larutan berikut ini yang tidak mengalami hidrolisis adalah...
A. NH4Cl
B. CH3COONa
C. K2SO4
D. CH3COONa
E. CH3COOK
2.      Dari beberapa larutan berikut ini yang terhidrolisis sempurna adalah....
A. NH4Cl
B. CH3COONa
C. K2SO4
D. NH4CH3COO
E. NaCl
3.      Dari beberapa larutan berikut ini yang mengalami hidrolisis parsial adalah...
A. K2SO4
B. CH3COONa
C. NaCl
D. NH4CN
E. MgSO4
4.      Untuk mendapatkan larutan garam yang pH-nya 9, maka banyaknya garam natrium benzoat C6H5OONa yang harus dilarutkan dalam 100 mL air  adalah...(Ka C6H5OONa = 6 × 10 −5m dan Mr C6H5OOH = 144)
A. 0,54 gram
B. 1,08 gram
C. 2,16 gram
D. 4,32 gram
E. 8,64 gram
5.      Berikut adalah beberapa larutan:
(1) KNO3
(2) NH4Cl
(3) Na2SO4
(4) Na2CO3
(5) CH3COOK
Pasangan garam yang bersifat netral ditunjukkan oleh nomor....
A. (1) dan (3)
B. (2) dan (3)
C. (2) dan (4)
D. (3) dan (4)
E. (4) dan (5)


B. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan singkat dan tepat!
1.      Jika 200 mL NH4OH 0,8 M direaksikan dengan 200 mL larutan HCl 0,8 M, Kb NH4OH = 10−5, pH campuran setelah bereaksi adalah....
2.      Sebutkan jenis hidrolisis dari garam berikut!


a. K2S
b. NaCN
c. (NH4)2S
d. K2SO4

3.      Jika diketahui Kb NH4OH = 1,8 . 10-5 dan Ka HF = 6,8 . 10-4 . Tentukan pH larutan dari 1 liter larutan NH4F 0,1 M !
4.      4,1 gram natrium asetat, CH3COONa (Mr = 82) dilarutkan dalam air hingga volume larutan 500 mL. Jika Ka CH3COOH = 10-5 , Tentukan pH larutan !
5.      Tentukan pH dari 100 mL larutan (NH4)2SO4 0,2 M !. Jika diketahui tetapan hidrolisisnya 10-9.
JAWABAN
A.
1.      Yang tidak mengalami peristiwa hidrolisis adalah garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat. K2SO4 berasal dari KOH dan H2SO4 yang masing-masing berturut-turut merupakan basa kuat dan asam kuat.
2.      Hidrolisis sempurna terjadi pada garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah. NH4CH3COO berasal dari asam lemah dan basa lemah.
3.      Hidrolisis parsial terjadi pada garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa lemah atau terbentuk dari basa kuat dan asam lemah. CH3COONa terbentuk dari asam lemah dan basa kuat jadi terhidrolisis parsial.
4.      Data:
C6H5OONa dalam 100 mL pH = 9 → pOH = 5
[OH] = 10−5
Dari rumus hidrolisis garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat, diperoleh molaritasnya:
http://kimiastudycenter.com/images/hidrolisis-larutan-garam-11a.png
Volume = 100 mL = 0,1 Liter:
Berikutnya menentukan mol dan massanya: mol = M × V = 0,6 × 0,1 = 0,06 mol
massa = mol × Mr = 0,06 × 144 = 8,64 gram.
5.      Garam yang bersifat netral (pH = 7), terbentuk dari pasangan asam kuat + basa kuat.
Dari soal yang termasuk asam dan basa kuat:   Asam dan basa lemah
Asam kuat
Basa kuat
 HNO3
HCl
H2SO4
KOH
NaOH
Asam lemah
Basa lemah
H2CO3
CH3COOH
NH4OH

Terlihat KNO3 dan Na2SO4 terbentuk dari asam kuat dan basa kuat sehingga bersifat netral.



B.
1.      http://kimiastudycenter.com/images/11-sma-menghitung-ph-garam-no-2d.pngData:
mol NaOH = 25 mL × 0,2 M = 5 mmol
mol CH3COOH = 25 mL × 0,2 M = 5 mmol
Reaksi yang terjadi dan mol yang terbentuk adalah sebagai berikut:
http://kimiastudycenter.com/images/11-sma-menghitung-ph-garam-no-2a.png
Tentukan konsentrasi anion yang terhidrolisis terlebih dahulu melalui konsentrasi CH3COONa yang terbentuk:                                          dan pH dengan demikian adalah
http://kimiastudycenter.com/images/11-sma-menghitung-ph-garam-no-2b.png
[CH3COO]
http://kimiastudycenter.com/images/11-sma-menghitung-ph-garam-no-2c.png
[OH
2.       a.  K2S berasal dari KOH (basa kuat) dan H2S (asam lemah) mengalami hidrolisis parsial.
b.      NaCN berasal dari NaOH (basa kuat) dan HCN (asam lemah) mengalami hidrolisis parsial.
c.        (NH4)2S berasal dari NH4OH (basa lemah) dan H2S (asam lemah) mengalami hidrolisis total.
d.      K2SO4 berasal dari KOH (basa kuat) dan H2SO4 (asam kuat) tidak mengalami hidrolisis.
3.      Garam NH4F berasal dari asam lemah dan basa lemah (ada harga Ka dan Kb), maka konsentrasi garam tidak berpengaruh.
[H^+ ]=√((Kw . Ka)/Kb )= √((10^(-14 ). 6,8 . 10^(-4))/(1,8 . 10^(-5) ))= √(37,8 . 10^(-14) )=6,15 .10^(-7) M
pH = – log [H+] = – log 6,15 . 10-7 = 7 – log 6,15
4.      [g]= gram/Mr × 1000/mL= 4,1/82 × 1000/500=0,1 Molar
CH3COONa adalah garam yg berasal dari asam lemah CH3COOH(ada harga Ka) dan basa kuat NaOH. Maka yang dicari konsentrasi OH-
[
OH^- ]=√(Kw/Ka . [g] )= √(10^(- 14)/10^(- 5) +0,1)= √(10^(-10) )= 10^(-5) M
pOH = – log [OH-] = – log 10-5 = 5
pH = 14 – pOH = 14 – 5 = 9
5.      (NH4)2SO4 berasal dari basa lemah dengan asam kuat (yg kuat asam) berarti bersifat asam, maka yang dicari konsentrasi ion H+.
Dan ion yg diikat garam yg berasal dari basa lemah = 2.
[H^+ ]=√(Kh . 2[g])= √(
10^(-9). 2 . 0,2)= √(4. 10^(-10) )=2 .10^(-5) M
pH = – log 2.10-5 = 5 – log 2.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar