BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Ilmu kimia merupakan ilmu yang mempelajari komposisi, sifat
dan perubahan materi. Ilmu Kimia merupakan salah satu ilmu pengetahuan yang
sangat penting bagi kehidupan manusia. Ilmu kimia juga terkait dengan berbagai
disiplin ilmu lainnya seperti fisika, farmasi,kedokteran dan berbagai ilmu
lainnya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga tak luput dari
peranan kimia di dalamnya. Sebaliknya, teknologi sangat berpengaruh dalam
perkembangan ilmu kimia.
Hal yang tidak kalah penting dalam mempelajari ilmu kimia
adalah mengetahui sejarah perkembangan ilmu kimia. Dengan mengetahui sejarah
perkembangan ilmu kimia hingga sekarang ini, kita dapat memahami setiap
peristiwa yang menuntun pada perkembangan ilmu kimia. Dengan demikian, kita
mampu menyadari bahwa ilmu kimia yang kita pelajari sekarang merupakan buah
dari upaya selama ribuan tahun.
Namun, di zaman ini, era global yang
menyeret semua individu ke arus pergerakannya, tampaknya pengetahuan dan
pemahaman masyarakat
tentang sejarah perkembangan kimia, khususnya yang berkecimpung dalam
ilmu kimia dan terutama para pelajar, mengalami penurunan yang cukup
signifikan.
Sebagian besar
masyarakat tidak lagi mempunyai pemahaman mendalam tentang perkembangan ilmu kimia. Para pelajar
pun hanya memahami kulit luar dari perkembangan ilmu kimia, tanpa pernah
memahami sungguh-sungguh setiap proses yang berlangsung dalam sejarah perkembangan kimia. Hal ini tentu
saja sangat memprihatinkan, mengingat sejarah perkembangan ilmu kimia merupakan hal yang penting
untuk dipelajari.
Mengamati keadaan yang sangat disayangkan ini, penulis merasa tertarik untuk
mengulas tentang perkembangan
ilmu kimia yang sangat penting ini. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini, penulis menyusun suatu karya ilmiah dengan judul “PERKEMBANGAN ILMU KIMIA”.
B.
Rumusan
Masalah
Permasalahan dalam makalah ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
“Bagaimana
perkembangan ilmu kimia?”
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Ilmu Kimia
Kimia berasal dari bahasa Arab كيمياء “Seni
transformasi” dan bahasa Yunani Khemeia “Alkimia” adalah ilmu yang mempelajari
mengenai komposisi dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul
serta perubahan atau transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi
yang ditemukan sehari- hari.
Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom
individu dengan tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat
makroskopik. Menurut kimia modern, sifat fisik materi umumnya ditentukan
oleh struktur pada tingkat atom yang pada gilirannya ditentukan oleh gaya
antara atom.
Kimia sering disebut sebagai “ilmu pusat” karena
menghubungkan berbagai ilmu lain, seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi,
biologi, farmasi, kedokteran, bioinformatika dan geologi. Koneksi ini timbul
melalui berbagai subdisiplin yang memanfaatkan konsep-konsep dari berbagai
disiplin ilmu. Sebagai contoh, kimia fisik melibatkan penerapan prinsip-prinsip
fisika terhadap materi pada tingkat atom dan molekul.
Ilmu kimia membahas semua materi tentang :
1. Susunannya dan strukturnya
2. Sifat
3. Perubahannya
4. Energi yang menyertai perubahannya
Misalkan kita membahas “air”. Maka secara sederhana yang
dipelajari oleh ilmu kimia tentang air adalah mengenai :
1. Bagaimana atom-atom hidrogen dan
oksigen tersusun dalam sebuah molekul air dengan membentuk struktur molekul.
2. Bagaimana sifat- sifat air
dihubungkan dengan susunan dan struktur tadi.
3. Perubahan apa yang terjadi pada air
(erat kaitannya dengan reaksi kimia)
4. Seberapa besar energi yang
dihasilkan atau diserap pada perubahan tersebut.
Sejarah patut untuk dikenang dan
digunakan sebagai pengetahuan penting bagi perkembangan suatu zaman atau kaum.
Sedang kimia merupakan suatu bagian penting bagi kehidupan manusia yang juga
merupakan proses rekayasa yang membantu percepatan perkembangan teknologi dan
membantu terbentuknya semua obat-obatan untuk kesehatan manusia.
Sehingga sejarah kimia menjadi
penting untuk diketahui terutama oleh mereka yang bergelut dibidang ilmu kimia.
Berikut adalah beberapa peristiwa penting yang dapat anda ketahui mengenai
sejarah keilmuan kimia.
Ilmuan mesir adalah orang pertama
yang diyakini sebagai tonggak sejarah penerapan ilmu kimia di dunia yakni pada
tahun 3200 sebelum masehi (SM). Ketika itu para ilmuan di mesir berhasil
memproduksi tembaga dari bijih dengan bantuan api dan bara dari kayu. Begitupn
dengan kaca yang ditemukan oleh orang mesir pada tahun 3000 SM.
Pada 425 SM, teori atom pertama
disampaikan oleh Democritus dari yunani. Dimana teori atom adalah teori utama
dalam pembentukan senyawa kimia dan golongannya. Tahun 300 SM, menjadi sejarah
pertama dalam perkembangan kimia yang mana seorang kimiawan filsuf –unsur
pembentuk. Diketahui sekitar 4-100 elemen unsur ditemukan di yunani dan 5
elemen di cina.
Dan pada tahun 180 SM, percobaan
alchemistry pertama dipublikasikan di Mesir. Dimana sekitar 600 tahun kemudian
ilmu ini tersebar hingga ke dunia arab. Pada tahun 900 Masehi (M), Cina
berhasil menemukan bubuk mesiu. Mesiu adalah bahan dasar dari pembuatan senjata
api tradisional bahkan hingga sekarang masih sering digunakan. Dimana pada
waktu itu banyak ilmuan yang belajarke cina mengenai ilmu mesiu termasuk dari
para ilmuan arab.
Pada tahun 1661M, Robert Boyle
menentang teori klasik menenai atom dan mengungkapkan teori baru yang disebt
elemen. Pada tahun 1766M, Henry Cavendish menemukan hidrogen. Dan tahun 1782M
Karl Sheele berhasil mengidentifikasi oksigen, dengan menyebutnya sebagai
"roh api". Hal ini karena proses pembakaran pasti menggunakan
oksigen. Atau dengan katalain bahwa tanpa oksigen akan mustahil terjadi proses
pembakaran. Dan Joseph Priestley melakukan penemuan yang sama secara independen
dua tahun kemudian.
Peristiwa penting dalam sejarah kimia lainnya adalah pada tahun 1782M,
seorang ilmuan bernama Antoine L. Lavoisier mengungkapkan bahwa materi tidak
diciptakan atau tidak dihancurkan dalam reaksi kimia. Teori ini selanjutnya
dikenal dengan teori kekekalan massa/kekekalan energy.
Selanjutnya, pada tahun 1783M Antoine
L. Lavoisier berhasil membuktikan bahwa oksigen dan hidrogen jika dibakar
bersama dapat mengasilkan air. Dan pada tahun 1799M Joseph L. Proust
menunjukkan bahwa unsur-unsur selalu menggabungkan dalam proporsi konstan pada
massa mereka (hukum proporsi konstan).
Pada tahun 1803M John Dalton
mengusulkan model atomnya. Teori ini masih digunakan pada mereka yang
menggeluti bidang keilmuan kimia. Pada
tahun 1807M Humphry Davy melakukan percobaan pemisahan elektrolisis pertama,
yakni garam yang menjadi kalsium dan natrium.
Pada tahun 1828M Friedrich Wöhler
sintesa resin organik dari reaktan anorganik.
Pada tahun 1860M Robert W. Bunsen dan Gustav R. Kirchhoff menemukan elemen pertama (cesium) dengan menggunakan spektroskopi.
Pada tahun 1860M Robert W. Bunsen dan Gustav R. Kirchhoff menemukan elemen pertama (cesium) dengan menggunakan spektroskopi.
Tahun 1871M menjadi tahun paling
sejarah pada ilmu kimia dimana Dimitrij Mendel dan Lothar Meyer berhasil
membuat dan mempublikasikan tabel periodik dari unsur-unsur. Selanjutnya tahun 1884M Svante Arrhenius
muncul dengan teori disosiasi elektrolit. Dan 25 tahun kemudian Sven Peter
Srensen memperkenalkan skala pH pada dunia yang merupakan hal penting dalam
perkembangan pengetahuan larutan kimia.
Masa modern sejarah kimia dimulai
tahun 1920 dimana struktur kristal mulai diselidiki dengan menggunakan X-ray. Pada
tahun 1937M Emilio Sergré membuat sintesa dari unsur pertama buatan manusia
yang dikenal dengan technecium. Dan pada tahun 1939 Linus Pauling C.
memperkenalkan teori modern ikatan organik.
C. Cabang-cabang Ilmu Kimia
Beberapa
cabang ilmu kimia di antaranya sebagai berikut:
1. Kimia
analitik, yakni ilmu kimia yang mempelajari cara menganalisis suatu zat baik
komposisi maupun strukturnya
2. Kimia
organik, yakni ilmu kimia yang mempelajari struktur, sifat, proses dan reaksi
senyawa organic
3. Kimia
anorganik, yaitu ilmu kimia yang mempelajari tentang sifat dan reaksi senyawa
anorganik
4. Kimia
inti, yaitu ilmu kimia yang mempelajari tentang bagaimana proses terjadinya
reaksi inti
5. Kimia
teori, yaitu ilmu kimia yang mengkaji kimia dari aspek teori dengan dukungan
ilmu matematika dan fisika.
6. Kimia
fisik, yaitu ilmu kimia yang mempelajari sifat-sifat fisik pada proses kimia.
7. Biokimia,
yaitu ilmu kimia yang mempelajari sifat, proses dan aktivitas kimiawi dalam sel
hidup (organisme)
8. Kimia
pangan, adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari proses-proses, penggunaan dan
pengaruh bahan-bahan kimia terhadap pangan serta interaksi bilogis dan
non-biologis pada makanan.
9. Nanokimia,
yaitu ilmu kimia yang mempelajari pengaruh molekul-molekul organik yang
terlibat dalam aktivitas sel
10. Neurokimia,
yaitu ilmu kimia yang mempelajari tentang molekul-molekul organik yang terdapat
pada aktivitas sel saraf. Dari asal katanya Neurokimia dapat berarti kimia
saraf/neuron.
11. Bioremediasi,
yaitu ilmu yang mempelajari manfaat mikroorganisme dalam mencegah polusi
lingkungan.
12. Kimia
Pertanian, yaitu ilmu yang mempelajari manfaat dan dampak penggunaan bahan-bahan
kimia dalam bidang pertanian.
13. Kimia
Flavor, yaitu ilmu kimia yang mempelajari pembuatan perisa (penyedap makanan)
dengan menggunakan bahan kimia.
14. Kimia
Hijau (Green Chemistry), adalah suatu kajian ilmu kimia yang mempelajari
bagaimana cara memperkecil (normalisasi) penggunaan bahan-bahan kimia
berbahaya.
15. Kimia
matematika, adalah ilmu kimia yang mempelajari gejala-gejala kimia dengan
menggunakan fungsi-fungsi matematis (aplikasi fungsi matematika pada
gejala-gejala kimia).
16. Stoikiometri,
yaitu ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif zat dengan
reaksi-reaksinya.
17. Kimia
Permukaan, yaitu ilmu yang mempelajari reaksi-reaksi kimia yang terjadi di
permukaan.
18. Kimia
Sintesis, yaitu ilmu yang mempelajari cara memperoleh produk-produk kimia dengan
menggunakan reaksi kimia.
19. Sonokimia,
yaitu ilmu yang mempelajari penggunaan gelombang suara dalam proses kimia.
20. Kimia
Organik Fisik, yaitu ilmu yang mempelajari kimia organik ditinjau dari proses
fisika.
21. Farmakologi,
yaitu ilmu kimia yang mempelajari tentang obat-obatan (farmasi)
22. Imunokimia,
yaitu ilmu kimia yang mempelajari aktivitas kimiawi pada sistem kekebalan
tubuh.
23. Fitokimia,
yakni ilmu kimia yang mempelajari zat-zat kimia yang terdapat pada tumbuhan
24. Geokimia,
yakni ilmu kimia yang mempelajari struktur bumi berdasarkan unsur-unsur kimia
yang terkandung pada bumi.
25. Termokimia,
yaitu ilmu kimia yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara panas
dan reaksi kimia, juga hubungan antara panas dan perubahan fisika yang dilihat
dari segi termodinamika kimia.
D. Manfaat Ilmu Kimia Dalam Kehidupan
Sehari- Hari
Ilmu kimia yang berhubungan erat dengan semua indera
manusia, yaitu penglihatan. Pendengaran, perasaan, dan penciuman. Selain itu,
ilmu kimia merupakan batu loncatan ke ilmu lain. Ilmu kimia dasar
menolong seseorang untuk mempelajari bidang- bidang ilmu lainnya.
Seseorang tidak akan dapat menjelaskan konsep fisika tentang
gaya magnet atau arus listrik tanpa mengerti ilmu kimia tentang atom. Pelajaran
biologi tentang fotosintesis akan lebih banyak berarti bila pengetahuan tentang
reaksi dasar kimia dilibatkan. Banyak contoh dari bidang kimia dapat diberikan,
yang menekankan kegunaan ilmu kimia. Namun, disamping aplikasi ini,
konsep-konsep ilmu kimia dapat juga digunakan dalam kehidupan sehari- hari.
Bahan kimia sering ditakuti oleh sebagian orang yang mungkin
tidak mengerti kimia. Sebenarnya bahan kimia meliputi semua benda yang terdapat
dalam kehidupan sehari- hari setiap benda di sekeliling kita, bahkan tubuh kita
sendiri atas bahan- bahan kimia.
Batuan, besi, emas, kapas, gula, garam, semuanya adalah
contoh bahan kimia yang telah berabad-abad sangat besar peranannya terhadap
kehidupan manusia. Bahan- bahan tersebut dapat digunakan untuk membangun rumah,
membuat pakaian dan merupakan bahan makanan.
Saat ini perkembangan ilmu kimia sangat pesat dan telah
memberikan andil yang sangat besar dalam kehidupan manusia. Ilmu kimia telah
menghantarkan produk-produk baru yang sangat bermanfaat untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Dalam kehidupan sehari- hari banyak produk yang telah
kita pergunakan seperti sabun, deterjen, pasta gigi, dan kosmetik. Penggunaan
polimer pengganti untuk kebutuhan industri dan peralatan rumah tangga dari
penggunaan bahan baku logam telah beralih menjadi bahan baku plastik polivynil
clorida (PVC). Kebutuhan makanan juga menjadi bagian yang banyak
dikembangkan dari kemasan, makanan olahan sampai dengan pengawetan.
Luasnya areal ilmu kimia, sehingga keterkaitan antara satu
bidang ilmu dengan bidang ilmu lainnya menjadi sangat erat. Peran ilmu kimia
untuk membantu pengembangan ilmu lainnya seperti pada bidang geologi,
sifat-sifat kimia dari berbagai material bumi dan teknik analisisnya dari
berbagai material bumi dan teknik analisisnya telah mempermudah geologi dalam
mempelajari kandungan material bumi : logam maupun minyak bumi.
Pada bidang pertanian, analisis kimia mampu memberikan
informasi tentang kandungan tanah yang terkait dengan kesuburan tanah, dengan
data tersebut para petani dapat menetapkan tumbuhan/ tanaman yang tepat kekurangan
zat- zat yang dibutuhkan tanaman dapat dipenuhi dengan pupuk buatan, demikian
pula dengan serangan hama dan penyakit dapat menggunakan pestisida dan
insektisida. Dalam bidang kesehatan, ilmu kimia cukup memberikan kontribusi,
dengan diketemukannya jalur perombakkan makanan seperti karbohidrat, protein
dan lipid. Hal ini mempermudah para ahli bidang kesehatan untuk
mendiagnosa berbagai penyakit interaksi kimia dalam tubuh manusia dalam sistem
pencernaan, pernafasan, sirkulasi, ekskresi, gerak, reproduksi, hormon dan
sistem saraf, juga telah mengantarkan penemuan dalam bidang farmasi khususnya
penemuan obat- obatan.
Ilmu kimia berperan besar terhadap kesejahteraan umat
manusia. Hampir semua produksi industri untuk keperluan hidup sehari- hari umat
manusia menggunakan bahan kimia dalam proses produksi. Hampir tidak ada barang
keperluan sehari- hari yang dikonsumsi tanpa peranan bahan kimia dalam
pengolahannya. Semakin banyak barang yang kita gunakan, semakin banyak bahan
kimia yang terlibat dalam proses pembuatannya. Peran ilmu kimia dalam bidang
lingkungan hidup sangat besar. Isu pemanasan global, pencemaran udara, air dan
tanah telah memicu pengembangan green chemistry yang berorientasi pada
proses dan penggunaan bahan yang ramah lingkungan. Konsep pengelolaan
lingkungan telah bergeser dari perlindungan lingkungan terhadap limbah menjadi
usaha rekayasa proses produksi yang tidak menghasilkan limbah.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi
dan sifat zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau
transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan
sehari- hari.
Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom
individu dengan tujuan menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat
makroskopik.
Ilmu kimia sering disebut ilmu pusat karena menghubungkan
berbagai ilmu lain seperti fisika, ilmu bahan, nanoteknologi, biologi,
farmasi, kedokteran, bioinformatika, dan geologi.
Saat ini perkembangan ilmu kimia sangat pesat dan telah
memberikan andil yang sangat besar dalam kehidupan manusia ilmu kimia telah
menghantarkan produk – produk baru yang sangat bermanfaat untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia.
B.
Saran- Saran
Melalui makalah ini penulis memberikan saran kepada pembaca
makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Bahan untuk lebih mengetahui dan
memperluas pengetahuan mengenai pengertian serta manfaat ilmu kimia bagi
kehidupan sehari- hari.
2. Penulisan makalah ini masih perlu
dilakukan perbaikan secara akurat agar hasilnya lebih sempurna, maka kami
meminta saran dan kritik yang sifatnya membangun guna lebih sempurnanya makalah
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar