Disusun Oleh :
HALAMAN
PENGESAHAN
Laporan
ini disahkan pada
hari :
Tanggal
:
Mengetahui
:
Guru Pembimbing Wali
Kelas VIII - B
Sugeng Heriyanto, ……………………
Kepala
SMPN 1 Wedung
Arief Munarto. MPd
NIP. 19700829 199703 1 005
MOTTO
DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Optimis dalam hidup dan pekerjaan
Buku adalah gudang ilmu
Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang
diamalkan
Hidup bukan hanya teori tapi perjuangan
yang tak pernah henti
Bahagiakanlah dirimu sendiri sebelum
membahadigakan orang lain
Orang yang pandai adalah orang yang
bisa menghargai waktu
Burung lebih awal bangunnya akan
mendapat cacing yang lebih banyak
Jangan bekerja lebih keras tetapi
bekerja lebih cerdas
PERSEMBAHAN
Puji syukur kepada Tuhan YME atas segala rakhmat
dan hidayahnya yang telah memberikan kekuatan, kesehatan dan kesabaran untuk ku
dalam mengerjakan laporan hasil wawancara ini.
Kedua orang tua
Bapak/Ibu guru SMP Negeri 1 Wedung
Teman-teman senasib dan seperjuangan
Semua pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan laporan
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang maha megetahui dan maha
bijaksana yang telah memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan
hanya kepada-Nya. Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad
SAW yang membimbing umat nya degan suri tauladan-Nya yang baik.
Dalam menyelesaikan laporan ini penulis mendapat
bantuan dari berbagai pihak,jadi pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya pada semua pihak baik secara langsung maupun tidak
langsung terutama pada guru pembimbing yang telah banyak membimbing kami.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin menyelesaikan
laporan ini.jika masih terdapat kekurangan penulisan ataupun penyusunan
kata-kata penulis mohon kritik dan sarannya yang bersifat membangun, agar tugas
kedepannya lebih baik dari yang sekarang ini.
Saya menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna
untuk menjadi lebih sempurna lagi saya membutuhkan kritik dan saran dari pihak
lain untuk membagikannya kepada saya demi memperbaiki kekurangan pada laporan
ini. Semoga laporan ini bermanfaaat bagi anda semua.
Terimakasih.
Wedung , September
2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………………………………..
|
i
ii
iii
iv
v
1
2
2
2
3
4
4
5
|
BAB I
PENDAHULUAN
Di
Indonesia, kambing telah lama dipelihara di pedesaan. Akan tetapi
peranan kambing sampai saat ini belum banyak berarti, baik sebagai sumber
daging maupun sumber air susu. Hal ini terjadi karena usaha peternakan kambing
masih sederhana dengan jumlah pemilikan sedikit dan masih merupakan usaha
sampingan dan sebagai tabungan. Sebenarnya ternak kambing mempunyai potensi
cukup besar untuk berkembang, karena termasuk ternak yang mempunyai adaptasi
cukup tinggi, disamping modal yang diperlukan relatif sedikit.
Pengembangan
peternakan berkaitan dengan peningkatan pendapatan. Pendapatan yang
meningkat dari suatu usaha peternakan akan memberikan motivasi untuk berusaha
lebih baik. Sukses dan gagalnya suatu usaha peternakan sangat
dipengaruhi oleh kemampuan ternaknya berproduksi dan harga input produksi serta
output yang dihasilkan. Keadaan tersebut erat kaitannya dengan kemampuan
peternak dalam mengelola usahanya dan tingkat keuntungan maksimum yang
dicapainya. Peternak dengan jumlah ternak pemilikan yang banyak,
mempunyai kesempatan untuk memperoleh pendapatan yang lebih tinggi. Jumlah
pemilikan ternak yang lebih banyak umumnya akan lebih efisien dalam hal tenaga
kerja dan biaya produksi.
Populasi
kambing di Indonesia cukup tinggi tetapi data mengenai bangsa kambing perah di
Indonesia tidak ada, karena data tersebut masih secara umum dan tidak
dikelompokkan menurut tipe kambing perah maupun kambing potong. Pengembangan
produksi susu merupakan upaya yang bertujuan meningkatkan dan memanfaatkan
potensi yang ada di dalam negeri sehingga terjadi peningkatan produksi susu.
Peningkatan produksi susu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri,
mengurangi impor dan sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan.
Jumlah
penduduk Indonesia yang besar sangat potensial bagi permintaan produk peternakan.
Menurut pangsanya pada tahun 2001, konsumsi produk peternakan dalam memenuhi
kebutuhan protein hewani masing-masing adalah daging sebesar 5,11
kg/kapita/tahun, telur sebesar 3,47 kg/kapita/tahun dan susu sebesar 6,46
kg/kapita/tahun. Perkembangan konsumsi susu dalam lima tahun terakhir
menunjukkan peningkatan dengan pertumbuhan rata-rata 7,9 % per tahun.
Peningkatan konsumsi susu dari tahun ke tahun merupakan peluang bagi
pengembangan ternak penghasil susu (diolah dari Deptan, 2001).
BAB II
HASIL WAWANCARA
A.
Identitas Nara Sumber
Nama
Lengkap : Bpk. Soku
Umur : 49 Tahun
Agama : Islam
Tempat
Tinggal : Bungo RT 04 RW 05 Wedung
Profesi : Peternak kambing
B.
Waktu dan Tempat Pelaksana
Tempat
: Rumah
Bapak Soku
Tanggal
: Jum’at,
4 September 2015
Pukul
: 14.00 WIB
C.
Laporan
Hasil Wawancara
Narasumber : Bpk. Sunarlan
Pewawancara : Rida Rifmawati
Juru
Tulis : Nur Amelia
Pewawancara
|
:
|
“ Asslamu’alaikum.”
|
Narasumber
|
:
|
“ Walaikum salam.”
|
Pewawancara
|
:
|
“ Siang pak.”
|
Narasumber
|
:
|
“ Siang nak.”
|
Pewawancara
|
:
|
“ Apa kabarnya, pak.”
|
Narasumber
|
:
|
“ Alhamdulillah baik, nak”
|
Pewawancara
|
:
|
“ perkenalkan pak nama saya Rida, nama bapak siapa?”
|
Narasumber
|
:
|
“ Nama bapak Suko.”
|
Pewawancara
|
:
|
“ Oo…… namanya pak Suko.”
|
Narasumber
|
:
|
“ Iya nak”
|
Pewawancara
|
:
|
“ Apa boleh saya mewawancarai pak Suko.”
|
Narasumber
|
:
|
“ Tentu saja boleh nak Rida, kok tiba-tiba nak Rida mau
mewawancarai bapak?”
|
Pewawancara
|
:
|
“ Karena saya ditugasi guru Bahasa Indonesia saya yang
bernama Soegeng Hariyanto.”
|
Narasumber
|
:
|
“Oo…. Gitu ya…”
|
Pewawancara
|
:
|
“ Iya pak.”
|
Narasumber
|
:
|
“ Cepatlah wawancaranya dimulai agar nak Rida bisa
menyelesaikan tugasnya “
|
Pewawancara
|
:
|
“ Sejak kapan Pak Suko memelihara kambing “
|
Narasumber
|
:
|
“ Sejak tahun 2005an.”
|
Pewawancara
|
:
|
“ Oo… sudah lama tho pak.”
|
Narasumber
|
:
|
“ Iya nak.”
|
Pewawancara
|
:
|
“ Berapa kali bapak memberi pakan kambingnya “
|
Narasumber
|
:
|
“ 2 kali sehari kadang – kadang 3 kali sehari nak.”
|
Pewawancara
|
:
|
“ Oo… gitu ya pak.”
|
Narasumber
|
:
|
“ Iya nak.”
|
Pewawancara
|
:
|
“ Ada berapa kambing bapak “
|
Narasumber
|
:
|
“ Sekitar 5 – 11 ekor
nak!”
|
Pewawancara
|
:
|
“ Banyak ya pak.”
|
Narasumber
|
:
|
“ Iya nak.”
|
Pewawancara
|
:
|
“ Seandainya kambing bapak dijual, Bapak mau kasih
harga berapa ?”
|
Narasumber
|
:
|
“ Saya kasih harga antara Rp. 700.000,- ke atas.”
|
Pewawancara
|
:
|
“ Untungnya banyak to pak?”
|
Narasumber
|
:
|
“ Ooo… tidak to nak.”
|
Pewawancara
|
:
|
“ Udah sampai disini saja ya pak.”
|
Narasumber
|
:
|
“ Iya nak.”
|
Pewawancara
|
:
|
“ Saya doakan Pak Soku semakin sukses dalm beternak
kambing.”
|
Narasumber
|
:
|
“ Aminnnn…..”
|
Pewawancara
|
:
|
“ Atas pengetahuan tadi saya ucapkan terimakasih,
Wassalamu’alikum.”
|
Narasumber
|
:
|
“ Sama – sama nak, Walaikum salam.”
|
D. Hasil Wawancara
Bahwa
dalam berbisnis ternak kambing, sebenarnya tidak sesulit yang kita anggap
selama ini, dan hanya memerlukan tehnik beternak yang baik saja dengan
melakukan berbagai macam kriteria, yang antara lain terdiri dari: Niat/ dan
kemauan yang paling utama, dan langkah selanjutnya yaitu merawat ternak kambing
dengan seefisien mungkin untuk menghindari terjadinya gejala2 yang tidak
diinginkan dalam beternak kambing. Selain itu, diperlukan kerja keras yang kuat
dari para peternak dalam mengelola usaha ternaknya, agar dapat memperoleh hasil
yang maksimum, juga dibutuhkan pengetahuan yang luas dalam memasarkan harga
kambingnya, sebab kalau para peternak tidak mengetahui bagimana untuk membuat
agar harga kambingnya terjual dengan harga mahal,maka peternak tidak bisa mendapatkan
nilai tambah dari hasil produksi ternaknya. Oleh karena itulah, pengetahuan
serta kreatifitas sangat diperlukan dalam berbisnis ternak kambing.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha peternakan, khususnya ternak
kambing tidak lagi sekedar sebagai usaha sampingan, hobi ataupun
tabungan, tetapi lebih sebagai usaha pokok yang dapat diandalkan sebagai sumber
pendapatan utama keluarga. Petani harus berpikir rasional untuk mengelola
kelembagaan kelompoknya, teknis budidayanya, permodalan dan mampu menganalisa
secara finansial usaha yang digelutinya. Untuk itu petani perlu mencatat semua
kebutuhan sarana produksi seperti biaya pengadaan bibit, pengadaan pakan,
tenaga kerja yang telah dikeluarkan maupun hasil yang diperoleh.
Usaha
ternak kambing merupakan salah satu usaha yang cukup menjanjikan, disamping
perawatannya cukup mudah, ternak kambing juga memiliki potensi sebagai komponen
usaha tani yang penting diberbagai agro ekosistem. Ternak kambing memiliki
kapasitas adaptasi yang relatif lebih baik dibandingkan dengan beberapa etnis
ternak ruminansia lain, seperti sapi, kerbau dan domba. Dengan karakter yang
mampu bertahan pada kondisi marjinal, ternak ini sering menjadi pilihan utama
diberbagai komunitas petani, sehingga berkembang sentra-sentra produksi kambing
yang menyebar diberbagai agriekosistem. Namun demikian, pengelolaan ternak
kambing dalam usaha tani sebagian besar masih dilakukan secara sambilan atau
sebagai tabungan, walaupun secara finansial komoditas ini memiliki peran yang
penting dalam perekonomian rumah tangga petani.
B.
Kritik Dan Saran
Penulis menyadari laporan hasil
wawancara ini mungkin masih jauh dengan
kata sempurna. Akan tetapi bukan berarti laporan ini tidak berguna. Besar
harapan yang terpendam dalam hati semoga laporan ini dapat memberikan
sumbangsih pada suatu saat terhadap laporan dengan tema yang sama. Dan dapat
menjadi referensi bagi pembaca serta menambah ilmu pengetahuan bagi kita
semua.kemudian mari kita banyak mempelajari semaksimal mungkin mengenai PETERNAKAN KAMBING dan mengaplikasikanya
dalam peternakan didaerah maupun negara kita agar tercipta peternakan yang
efesien dan optimal
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar