BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Meskipun
burung berdarah panas, ia berkerabat dekat dengan reptil. Bersama kerabatnya
terdekat, suku Crocodylidae alias keluarga buaya, burung membentuk kelompok
hewan yang disebut Archosauria.
Diperkirakan
burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar
depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada awalnya, sayap
primitif yang merupakan perkembangan dari cakar depan itu belum dapat digunakan
untuk sungguh-sungguh terbang, dan hanya membantunya untuk bisa melayang dari
suatu ketinggian ke tempat yang lebih rendah.Burung masa kini telah berkembang
sedemikian rupa sehingga terspesialisasi untuk erbang jauh, dengan perkecualian
pada beberapa jenis yang primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah
tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga
bersusun demikian rupa sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung
tetap hangat di tengah udara dingin.
Tulang
belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga udara di
dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan
memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya
menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk.
Aves
adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu, sedangkan hewan yang
lainnya tidak ada yang berbulu. Aves adalah vertebrata yang dapat terbang,
karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anterior. Sayap
pada aves berasal dari elemen-elemen tubuh tengah dan distal. Kaki pada aves
digunakan untuk berjalan, bertengger, atau berenang, Aves telah memberikan
manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia. Beberapa jenis aves seperti ayam,
kalkun, angsa dan bebek telah didomestikasi sejak lama dan merupakan sumber
protein yang penting, yakni daging maupun telurnya. Di samping itu, orang juga
memelihara aves/burung untuk kesenangan dan perlombaan. Contohnya adalah
merpati, perkutut, murai batu dan lain-lain. Tidak terkecuali dengan elang yang
kerap dipelihara pula untuk gengsi, gagah-gagahan, dan untuk olahraga berburu.
Banyak jenis aves/burung telah semakin langka di alam, karena diburu manusia
untuk kepentingan perdagangan tersebut.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apakah aves itu secara umum?
2. Bagaimana anatomi dan visiologi
system organ pada aves?
3. Dimanakah habitat dan persebaran
pada aves?
4. Apa saja klasifikasi aves?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
AVES SECARA UMUM
Kerajaan :
Animalia
Filum :
Chordata
Upafilum :
Vertebrata(tidak termasuk) Archosauria
Kelas :
Aves
- Ciri morfologi aves
Aves
merupakan hewan yang terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan perkecualian
pada beberapa jenis yang dikelompokkan dalam aves/burung primitif.
Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan
bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa sehingga mampu
menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara dingin.
Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-rongga udara di
dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan
memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya
menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk.
Struktur
Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh vertebrata lain.
Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal
dari epidermal tubuh, yang pada reptile serupa dengan sisik. Secara embriologis
bulu aves bermula dari papil dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epidermis.
Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk folikulus yang
merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis sebelah luar dari kuncup
bulu menanduk dan membentuk bungkus yang halus, sedang epidermis membentuk
lapisan penyusun rusuk bulu.Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang
lunak dan mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan dan proses
pengeringan pada perkembangan selanjutnya (Jasin, 1984).
Berdasarkan
susunan anatomis bulu dibagi menjadi:
·
Filoplumae,
Bulu-bulu kecil mirip rambut tersebar di seluruh tubuh. Ujungnya
bercabang-cabang pendek dan halus. Jika diamati dengan seksama akan tampak
terdiri dari shaft yang ramping dan beberapa barbulae di puncak
·
Plumulae,
Berbentuk berbentuk hampir sama dengan filoplumae dengan perbedaan detail
·
Plumae,
Bulu yang sempurna
·
Barbulae,
Ujung dan sisi bawah tiap barbulae memiliki filamen kecil disebut barbicels
yang berfungsi membantu menahan barbula yang saling bersambungan.
Susunan plumae terdiri dari
Susunan plumae terdiri dari
·
Shaft
(tangkai), yaitu poros utama bulu
·
Calamus,
yaitu tangkai pangkal bulu
·
Rachis,
yaitu lanjutan calamus yang merupakan sumbu bulu yang tidak berongga di
dalamnya. Rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan
·
Vexillum,
yaitu bendera yang tersusun atas barbae yang merupakan cabang-cabang lateral
dari rachis
Gambar
Struktur Bulu Burung
Lubang
pada pangkal calamus disebut umbilicus inferior, sedangkan lubang pada ujung
calamus disebut umbilicus superior. Bulu burung pada saat menetas disebut
neossoptile, sedangkan setelah dewasa disebut teleoptile
B.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM ORGAN
a. Sistem skeleton muscular
Tulang
kuadrat dari tengkorak mempunyai dua artikular dorsal. Semua tulang pelvis
bersatu. Ada sebuah pigostil. Sternum mempunyai 4 buah takik(celah) posterior.
Otot pektoralis mayor dimulai pada ruas tulag sternum dan menarik tulang
hunerus ke bawah (berarti menarik sayap ke bawah). Sebaliknya, otot pektoralis
minor menarik sayap ke atas seperti pada gambar di bawah :
b. Sistem Pencernaan
Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan
dan kelenjar pencernaan. Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan
kecil, dan buah-buahan.
Saluran
pencernaan pada burung terdiri atas:
1.
paruh:
merupakan modifikasi dari gigi,
2.
rongga
mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut
dan tanduk,
3.
faring:
berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini
disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi
dengan cepat,
4.
lambung
terdiri atas:
§ Proventrikulus (lambung kelenjar):
banyak menghasilkan enzim pencernaan, dinding ototnya tipis.
§ Ventrikulus (lambung
pengunyah/empedal): ototnya berdinding tebal. Pada burung pemakan biji-bijian
terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama akanan vang berguna untuk
membantu pencernaan dan disebut sebagai " hen’steeth”,
5.
intestinum:
terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka.
Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum.
Kelenjar
pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada burung
merpati tidak terdapat kantung empedu. Usus halus pada burung terdiri dari
duodenum, jejunum dan ileum. Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung
empedu, dan pankreas. Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu.
c. Sistem Respirasi
Saluran
Pernafasan pada Burung :
Lubang hidung > Trakea >
Bronkus > Paru-paru
1.
Lubang Hidung
·
Letak
dipangkal paruh di sebelah atas langit-langit rongga mulut.
2.
Trakea
·
Mengalami
penebalan tulang rawan
·
Pangkal
trakea terdapat siring è suaraSiring bergetar dipengaruhi oleh otot.
·
Otot
sternotrakealis > otot yang menghubungkan tulang dada dengan trakea.
·
Otot
siringialis > otot yang menghubungkan siring dengan trakea bagian dalam.
Trakea
mengalami percabangan menjadi 2 bronkus.
3.
Bronkus
Bronkus
terdiri dari :
·
Bronkus
primer.
·
Bronkus
Sekunder (meso bronkus), terdiri dari :
Trakea
melanjut sebagai dua buah bronki pada siring (alat suara). Paru-paru dilengkapi
dengan kantung-kantung udara (ada 9 buah, 4 berpasangan, dan 1 median).
Aves
bernafas dengan paru-paru yang berhubungan dengan kantong udara (sakus
pneumatikus) yang menyebar sampai ke leher, perut dan sayap
Kantong
udara terdapat pada :
·
Pangkal
leher (servikal)
·
Ruang
dada bagian depan (toraks anterior)
·
Antar
tulang selangka (korakoid)
·
Ruang
dada bagian belakang (toraks posterior)
·
Rongga
perut (saccus abdominalis)
·
Ketiak
(saccus axillaris)
Fungsi
kantong udara :
§ Membantu pernafasan terutama saat
terbang
§ Menyimpan cadangan udara (oksigen)
§ Memperbesar atau memperkecil berat jenis
pada saat burung berenang
§ Mencegah hilangnya panas tubuh yang
terlalu banyak Paru-paru khusus pada burung,
bagian-bagian
dari alat pernapasan burung!
Pernafasan
burung saat terbang :
\Saat
terbang pergerakan aktif dari rongga dada tidak dapat dilakukan karena tulang
dada dan tulang rusuk merupakan pangkal perlekatan otot yang berfungsi untuk
terbang. Saat mengepakan sayap (sayap diangkat ke atas), kantong udara di
antara tulang korakoid terjepit sehingga udara kaya oksigen pada bagian itu
masuk ke paru-paru.
d. Sistem Sirkulasi
Aves
(burung) mempunyai sistem sirkulasi tertutup (berarti bahwa darah tidak pernah
meninggalkan jaringan pembuluh darah; hasil: produksi ATP lebih cepat, lebih
cepat ekskresi sisa metabolisme, nutrisi lebih cepat pada sel-sel, dll)
Untuk
mempelajari peredaran darah pada aves, kita ambil contoh peredaran darah
burung. Peredaran darah burung tersusun oleh jantung sebagai pusat peredaran
darah, darah, dan pembuluh-pembuluh darah.
Darah
pada burung tersusun oleh eritrosit berbentuk oval dan berinti. Jantung burung
berbentuk kerucut dan terbungkus selaput perikardium. Jantung terdiri dari dua
serambi yang berdinding tipis serta dua bilik yang dindingnya lebih tebal.
Pembuluh-pembuluh darah dibedakan atas arteri dan vena. Arteri yang keluar dari
bilik kiri ada tiga buah, yaitu dua arteri anonim vang bercabang lagi menjadi
arteri - arteri vang memberi darah ke bagian kepala, otot terbang, dan anggota
depan; dan sebuah aorta vang merupakan sisa dari arkus aortikus vang menrlju ke
kanan (arkus aortikus yang menuju ke kiri rnereduksi). pembuluh nadi ini
kemudian melingkari bronkus sebelah kanan dan membelok ke arah ekor menjadi
aorta dorsalis (pembuluh nadi punggung). Pembuluh nadi yang keluar dari bilik
kana hanya satu, yakni arteri pulmonis (pembuluh nadi paru -paru), yang
kemudian bercabang menuju paru-paru kiri dan kanan.
Pembuluh
balik (verra) dibedakan atas:
1. Pembuluh balik tubuh bagian atas
(vena kava superior); vena ini membawa darah dari kepala,anggota depan, dan
anggota otot-otot pektoralis menuju jantung.
2. Pembuluh balik tubuh bagian bawah
(vena kava inferior); membawa darah dari bagian bawah tubuh ke jantung.
3. Pembuluh balik yang datang jari paru
- paru (pulmo) kanan dan paru – paru kiri serta membawa darah menuju serambi
kiri jantung. System peredaran darah tipikal pada burung, yaitu seperti pada
mamalia. Bedanya hanya pada lengkung arteri tunggal yang terletak pada sebelah
kanan, sedangkan pada amalia terletak pada sebelah kiri.
e. Sistem Ekskresi
Ginjal bertipe metanefros, berwarna coklat tua. Saluran
ureter bermuara langsung pada kloaka. Tidak terdapat kandung kemih. Eksret
semisolid (mengadung urat).
f. Kelenjar Endokrin
Kelenjar
pituitary (hipofisis) terletak di dasar otak. Kelenjar tiroid di bawah vena
jugularis dekat permulaan arteri subklavia dan karotis. Pancreas terdiri atas
pulau-pulau langerhans. Kelenjar adrenal sepasang, dengan panjang 8-10 cm, pada
permukaan ventral ginjal. Secret dari gonad mengatur karekteristik seksual
sekunder ( bulu, jengger dan gembel), misalnya bila ovarium dibuang, bulu akan
berubah warnanya
g. Sistem Reproduksi
Kelompok
burung merupakan hewan ovipar. Walaupun kelompok burung tidak memiliki alat
kelamin luar, fertilisasi tetap terjadi di dalam tubuh. Hal ini dilakukan
dengan cara saling menempelkan kloaka.
1.
Sistem Genitalia Jantan.
a.
Testis
berjumlah sepasang, berbentuk oval atau bulat, bagian permukannya licin,
terletak di sebelah ventral lobus penis bagian paling kranial. Pada musim kawin
ukurannya membesar. Di sinilah dibuat dan disimpan spermatozoa.
b.
Saluran
reproduksi.
Tubulus mesonefrus membentuk duktus aferen dan epididimis.
Duktus wolf bergelung dan membentuk duktus deferen. Pada burung-burung kecil,
duktus deferen bagian distal yang sangat panjang membentuk sebuah gelendong
yang disebut glomere. Dekat glomere bagian posterior dari duktus aferen
berdilatasi membentuk duktus ampula yang bermuara di kloaka sebagai duktus
ejakulatori.duktus eferen berhubungan dengan epididimis yang kecil kemudian
menuju duktud deferen. Duktus deferen tidak ada hubungannya dengan ureter
ketika masuk kloaka.
2.
Sistem Genitalia Betina.
a.
Ovarium.
Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan
terletak di bagian dorsal rongga abdomen.
b.
Saluran
reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang,
bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi
beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulumyang punya bagian terbuka
yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh
fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum yang akan mensekresikan albumin,
selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus
atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur.
3.
Proses Festilisasi
Pada
burung betina hanya ada satu ovarium, yaitu ovarium kiri. Ovarium kanan tidak
tumbuh sempurna dan tetap kecil yang disebut rudimenter. Ovarium dilekati oleh
suatu corong penerima ovum yang dilanjutkan oleh oviduk. Ujung oviduk membesar
menjadi uterus yang bermuara pada kloaka. Pada burung jantan terdapat sepasang
testis yang berhimpit dengan ureter dan bermuara di kloaka.
Fertilisasi
akan berlangsung di daerah ujung oviduk pada saat sperma masuk ke dalam oviduk.
Ovum yang telah dibuahi akan bergerak mendekati kloaka. Saat perjalanan menuju
kloaka di daerah oviduk, ovum yang telah dibuahi sperma akan dikelilingi oleh
materi cangkang berupa zat kapur.
Telur
dapat menetas apabila dierami oleh induknya. Suhu tubuh induk akan membantu
pertumbuhan embrio menjadi anak burung. Anak burung menetas dengan memecah
kulit telur dengan menggunakan paruhnya. Anak burung yang baru menetas masih
tertutup matanya dan belum dapat mencari makan sendiri, serta perlu dibesarkan
dalam sarang.
Proses
Terbentuknya Telur Ayam
Diperlukan
sekitar 15 hingga 16 jam untuk terbentuknya telur ayam setelah pembuahan.
4. Fungsi bagian-bagian telur aves :
4. Fungsi bagian-bagian telur aves :
a.
Titik
embrio --> bagian yang akan berkembang menjandi embrio
b.
Kuning
telur --> cadangan makanan embrio
c.
Kalaza
--> menjaga goncangan embrio
d.
Putih
telur --> menjaga embrio dari goncangan
e.
Rongga
udara --> cadangan oksigen bagi embrio
Jantung
burung gereja berdetak 460 kali dalam semenit. Suhu tubuhnya adalah 108°F
(42°C). Suhu tubuh setinggi ini, yang bisa berakibat kematian pada binatang
darat, sangat penting bagi kelangsungan hidup sang burung. Tingkat energi yang
tinggi yang diperlukan oleh burung untuk terbang dihasilkan oleh metabolisme
tubuh yang cepat ini.
C.
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA AVES
Alat-alat
transportasi pada burung merpati terdiri atas jantung dan pembuluh darah.
Jantung terdiri atas empat ruang yaitu serambi kiri, serambi kanan, bilik kiri
dan bilik kanan. Darah yang banyak mengandung oksigen yang berasal dari
paru-paru tidak bercampur dengan darah yang banyak mengandung karbondioksida
yang berasal dari seluruh tubuh. Peredaran darah burung merupakan peredaran
darah ganda yang terdiri atas peredaran darah kecil dan peredaran darah besar.
D. KLASIFIKASI AVES
1. Burung unta
(S. Camelus)
|
||
Kerajaan:
|
Animalia
|
|
Filum:
|
Chordata
|
|
Kelas:
|
AVES
|
|
Ordo:
|
Struthioniformes
|
|
Famili:
|
Struthionidae
(Vigors, 1825) |
|
Genus:
|
Struthio
|
|
Spesies:
|
S. Camelus
|
|
binomial:
|
Ciri-ciri:
Burung unta adalah hewan berdarah panas, mempunyai sayap dan tubuh yang diselubungi bulu. Bulu mereka tidak berfungsi sebagai kerajang udara, tetapi pernah populer sebagai hiasan topi wanita dan sebagainya. Paruhnya tidak bergigi dan lancip.
Burung unta adalah hewan berdarah panas, mempunyai sayap dan tubuh yang diselubungi bulu. Bulu mereka tidak berfungsi sebagai kerajang udara, tetapi pernah populer sebagai hiasan topi wanita dan sebagainya. Paruhnya tidak bergigi dan lancip.
Burung
unta mempunyai leher yang panjang dan mampu berlari hingga
65 km/jam.
Burung
unta terkenal dengan sarang masyarakat, di mana beberapa ekor burung betina
akan bertelur dalam satu sarang, untuk dierami oleh betina pada waktu siang dan
jantan pada waktu malam. Telur burung unta adalah telur terbesar.
2. Burung
Kasuari (C. casuarius)
|
||
Kerajaan:
|
Animalia
|
|
Filum:
|
Chordata
|
|
Kelas:
|
AVES
|
|
Ordo:
|
Struthioniformes
|
|
Famili:
|
Casuariidae
|
|
Genus:
|
Casuarius
|
|
Spesies:
|
C. casuarius
|
|
binomial:
|
Casuarius
casuarius
|
Casuarius
adalah salah satu dari dua genus burung di dalam suku Casuariidae. Genus ini terdiri dari tiga
spesies kasuari yang berukuran sangat besar dan tidak dapat terbang.
Daerah
sebaran ketiga spesies ini adalah di hutan tropis dan pegunungan di pulau Irian.
Kasuari Gelambir-ganda adalah satu-satunya
spesies burung kasuari yang terdapat di Australia.
Kasuari
diperlengkapi tanduk di atas kepalanya, yang membantu burung ini sewaktu
berjalan di habitatnya di hutan yang lebat. Selain tanduk dikepalanya, kasuari
mempunyai kaki yang sangat kuat dan berkuku tajam. Burung kasuari betina
biasanya berukuran lebih besar dan berwarna lebih terang daripada jantan.
3.
EMU
|
|||
Kerajaan:
|
Animalia
|
||
Filum:
|
Chordata
|
||
Kelas:
|
AVES
|
|
Ordo:
|
Struthioniformes
|
|
Famili:
|
Casuariidae
|
|
Genus:
|
Dromaius
|
|
Spesies:
|
D. novaehollandiae
|
|
binomial:
|
Burung
Emu (Dromaius novaehollandiae) ialah burung
asli Australia yang terbesar, serta burung yang tak dapat
terbang yang kedua terbesar di dunia, yaitu selepas saudara ratit-nya, burung
unta. Burung ini juga merupakan anggota tunggal dalam genus
Dromaius yang masih ada. Subspesies Emu
yang hidup di Tasmania lenyap setelah penempatan orang Eropadi
Australia pada tahun 1788; penyebaran subspesies di tanah besar
Australia kini juga terdesak oleh kegiatan-kegiatan manusia.
Burung
Emu mempunyai bulu lembut yang berwarna cokelat
dan bisa mencapai ketinggian dua meter dan berat 45 kilogram.
Burung ini ialah hewan pengelana, dan bisa membuat
perjalanan jarak panjang untuk mencari makanan
yang termasuk berbagai tumbuhan dan serangga.
Jika perlu, burung ini bisa mencapai 50 kilometer sejam. Burung Emu diternakkan
untuk daging, minyak, dan kulitnya.
- Telurnya gelap hijau hitam
- Bekerja sama walaupun binatang
- Telur dieram oleh yang jantan.
(
4. BURUNG KIWI
|
||
Kerajaan:
|
Animalia
|
|
Filum:
|
Chordata
|
|
Kelas:
|
AVES
|
|
Ordo:
|
Struthioniformes
|
|
Famili:
|
Apterygidae
|
|
Genus:
|
Apteryx
|
Kiwi adalah spesies lain dari burung tidak dapat terbang yang endemik di Selandia
Baru dari genus Apteryx
(satu-satunya genus dalam famili Apterygidae).
Dalam ukurannya yang seperti ayam domestik, kiwi adalah ratite hidup yang paing kecil. Seluruh spesies
kiwi adalah spesies terancam. Kiwi juga merupakan simbol nasionalSelandia Baru.
5.
MERAK BIRU
|
||
Kerajaan:
|
Animalia
|
|
Filum:
|
Chordata
|
|
Kelas:
|
AVES
|
|
Ordo:
|
Galliformes
|
|
Famili:
|
Phasianidae
|
|
Genus:
|
Pavo
|
|
Spesies:
|
P. cristatus
|
|
binomial:
|
Pavo cristatus
|
Merak
Biru atau Merak India, yang dalam nama ilmiahnya Pavo cristatus
adalah salah satu burung dari tiga spesies burung merak.
Merak Biru mempunyai bulu berwarna biru gelap mengilap. Burung jantan dewasa
berukuran besar, panjangnya dapat mencapai 230cm, dengan penutup ekor yang
sangat panjang berwarna hijau metalik. Di atas kepalanya terdapat jambul tegak
biru membentuk kipas. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan.
Bulu-bulunya tidak mengilap, berwarna coklat kehijauan dengan garis-garis hitam
dan tanpa dihiasi bulu penutup ekor. Burung muda seperti betina.
6. AYAM HUTAN
|
||
Kerajaan:
|
Animalia
|
|
Filum:
|
Chordata
|
|
Kelas:
|
AVES
|
|
Ordo:
|
Galliformes
|
|
Famili:
|
Phasianidae
|
|
Genus:
|
Gallus
|
|
Spesies:
|
P. gallus
|
|
binomial:
|
Gallus
gallus
|
Seluruhnya,
ada empat spesies ayam hutan yang menyebar mulai dari
India,
Sri
Lanka sampai ke Asia Tenggara termasuk Kepulauan Nusantara.
Keempat spesies itu adalah:
- Ayam-hutan Merah, Gallus gallus
- Ayam-hutan Srilangka, Gallus lafayetii
- Ayam-hutan Kelabu, Gallus sonneratii
- Ayam-hutan Hijau, Gallus varius
Dua
jenisnya terdapat di Indonesia, menyebar alami terutama di
bagian barat kepulauan. Kedua jenis itu ialah ayam-hutan merah, yang menyukai
bagian hutan yang relatif tertutup; dan ayam-hutan hijau, yang lebih menyenangi
hutan-hutan terbuka dan wilayah berbukit-bukit.
Ayam
hutan merah adalah moyang dari ayam peliharaan, sedangkan keturunan F1
dari persilangan antara ayam hutan merah dan ayam hutan hijau menghasilkanayam
bekisar.
7. KALKUN
|
||
Kerajaan:
|
Animalia
|
|
Filum:
|
Chordata
|
|
Kelas:
|
AVES
|
|
Ordo:
|
Galliformes
|
|
Famili:
|
Phasianidae
|
|
Genus:
|
Meleagris
|
|
Spesies:
|
Kalkun
atau ayam kalkun adalah sebutan untuk dua spesies burung
berukuran besar dari ordo Galliformes genus Meleagris.
Kalkun
betina lebih kecil dan warna bulu kurang berwarna-warni dibandingkan kalkun
jantan. Sewaktu berada di alam bebas, kalkun mudah dikenali dari rentang
sayapnya yang mencapai 1,5-1,8 meter. Spesies
kalkun asal Amerika Utara disebut M. gallopavo
sedangkan kalkun asal Amerika Tengah disebut M. ocellata.
8. BURUNG
JENJANG
|
||
Kerajaan:
|
Animalia
|
|
Filum:
|
Chordata
|
|
Kelas:
|
AVES
|
|
Ordo:
|
Gruiformes
|
|
Famili:
|
Gruidae
|
|
Genus:
|
Grus
|
|
Spesies:
|
Grus japonensis
|
Burung Jenjang adalah nama untuk burung besar berparuh,
berkaki dan berleher panjang dari familia Gruidae,ordo
Gruiformes. Berbeda dengan burung Kuntul,
burung Jenjang terbang dengan leher yang diluruskan.
Burung
Jenjang merupakan burung yang setia seumur hidup terhadap pasangannya. Burung
Jenjang berkencan dengan pasangannya dengan mengeluarkan suara yang ribut
sambil diiringi gerakan-gerakan seperti menari sehingga terkenal sebagai
"dansa" burung Jenjang.
Beberapa
spesies burung Jenjang merupakan burung migran ke tempat yang sangat jauh,
sedangkan beberapa spesies yang hidup di iklim panas bukan merupakan burung
migran. Burung Jenjang hidup berkelompok dan jika jumlahnya cukup dapat
membentuk kawanan yang besar.
Di
Indonesia, burung Jenjang terkenal berkat seni melipat kertas (origami).
Lipatan kertas burung Jenjang (orizuru) sering disebut sebagai lipatan
kertas burung bangaukarena memang bentuknya mirip.
9. DARA LAUT
|
||
Kerajaan:
|
Animalia
|
|
Filum:
|
Chordata
|
|
Kelas:
|
AVES
|
|
Ordo:
|
Charadriiformes
|
|
Famili:
|
Sternidae
|
|
Genera:
|
·
Sterna
|
Dara-laut
adalah burung laut di dalam keluarga Sternidae, masih berkerabat dengan
Burung Camar. Burung Dara-laut dapat ditemukan di seluruh dunia.
10. BEBEK
|
||
Kerajaan:
|
Animalia
|
|
Filum:
|
Chordata
|
|
Kelas:
|
AVES
|
|
Ordo:
|
Anseriformes
|
|
Famili:
|
Anatidae
|
|
Subfamili:
|
Bebek
adalah nama umum untuk beberapa spesies burung
dalam famili Anatidae. Bebek umumnya adalah burung akuatik yang sebagian besar
berukuran lebih kecil dibandingkan kerabatnya, angsa
dan angsa berleher pendek, dan dapat ditemukan
pada perairan air tawar maupun air laut.
Bebek
kadang-kadang disamakan dengan beberapa burung air yang berhubungan jauh namun
mirip dalam penampilan, misalnya loon, grebe,
gallinule, dan coot.
D. HABITAT DAN PERSEBARAN
Aves/burung
dapat ditemukan hampir di berbagai belahan bumi. Mereka dapat ditemukan di
hutan-hutan tropis, mereka menghuni hutan-hutan ini dari tepi pantai hingga ke
puncak-puncak pegunungan. Burung juga ditemukan di rawa-rawa, padang rumput,
pesisir pantai, tengah lautan, gua-gua batu, perkotaan, dan wilayah kutub.
Masing-masing jenis beradaptasi dengan lingkungan hidup dan makanan utamanya.
E. PERANAN
AVES BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
Hampir seluruh potensi yang dimiliki
burung telah dimanfaatkan manusia, baik untuk kebutuhan konsumsi maupun
ekonomi. Daging dan telur unggas merupakan sumber lemak dan protein yang
dibutuhkan manusia. Keindahan kicauan dan warna jenis burung tertentu
menyebabkan manusia tertarik untuk memeliharanya. Dahulu, bulu burung cendrawasih
dijadikan hiasan kepala oleh sukusuku masyarakat di papua. Begitu juga
kemempuan terbang beberapa jenis merpati dimanfaatkan untuk suatu hobi atau diperlombakan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Burung adalah anggota kelompok hewan
bertulang belakang (vertebrata) yang
memiliki bulu dan sayap.
Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx.
Jenis-jenis
burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang.
Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia;
sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia. Berbagai jenis burung ini secara
ilmiah digolongkan ke dalam kelas Aves.
Kebanyakan
burung harus makan makanan sekurang-kurangnya setengah dari berat badan mereka
setiap hari.
Klasifikasi ilmiah
burung pertama kali dikembangkan oleh Francis
Willughby dan John
Ray di tahun 1676 dalam edisi Ornithologiae.[2] Carolus Linnaeus merubah klasifikasi
tersebut tahun 1758 untuk merancang tata nama biologi yang digunakaan saat ini.[3]
Burung telah memberikan
manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia. Beberapa jenis burung, seperti ayam,
kalkun, angsa
dan bebek telah didomestikasi sejak lama dan
merupakan sumber protein yang penting; daging maupun telurnya.
B.
SARAN
Demikian
makalah yang dapat kami susun dan kami sangat menyadari makalah ini jauh dari
kesempurnaan maka kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan
pengembangan sangat kami harapkan. Dan semoga ini dapat menambah pengetahuan
kita dan bermanfaat. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
PUSAT SARANA BIOTEKNOLOGI AGRO
BalasHapusmenyediakan betta carotine untuk keperluan penelitian, laboratorium, mandiri, perusahaan .. hub 081805185805 / 0341-343111 atau kunjungi kami di https://www TOKOPEDIA.com/indobiotech temukan juga berbagai kebutuhan anda lainnya seputar bioteknologi agro
wow artikel yg bagus sekali ,mampir yuk kak terimakasih
BalasHapushttp://publish.lycos.com/kasuarisss/2018/08/17/kasuari/
.